Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasien Virus Corona di Diamond Princess Naik Menjadi 400 Orang

image-gnews
Seorang petugas yang mengenakan masker berjaga di pelabuhan di sebelah kapal pesiar Diamond Princess di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang 12 Februari 2020. [REUTERS / Kim Kyung-hoon]
Seorang petugas yang mengenakan masker berjaga di pelabuhan di sebelah kapal pesiar Diamond Princess di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang 12 Februari 2020. [REUTERS / Kim Kyung-hoon]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penumpang tertular virus Corona di kapal pesiar Diamond Princess bertambah. Dari 355 orang pada pekan lalu, angka tersebut naik menjadi 454 orang pada sore ini, Senin, 17 Februari 2020. 

"Sejauh ini, otoritas kesehatan di Jepang sudah memeriksa 1723 orang (dari 3000 orang) yang berada di dalam kapal," sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Senin, 17 Februari 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kapal pesiar Diamond Princess terjebak di demaga Yokohoma sejak dua pekan lalu. Gara-garanya, salah satu penumpang mereka terdeteksi membawa virus Corona ketika diperiksa di Hong Kong, 1 Februari lalu.

Selama dua pekan tersebut, penumpang Diamond Princess tidak diperbolehkan turun dari kapal. Mereka harus menjalani tes kesehatan dahulu untuk memastikan apakah tertular virus Corona atau tidak. Bagi mereka yang positif tertular, akan langsung dibawa ke fasilitas khusus untuk pemeriksaan lanjutan. Sementara itu, yang tidak tertular, dipertahankan di kapal.

Rencananya, proses pemeriksaan kesehatan di Diamond Princess akan berakhir pada Rabu esok. Mereka yang sehat diperbolehkan pulang setelah tanggal itu. Namun, tiap harinya, jumlah pasien virus Corona malah terus bertambah. Akhirnya, pemerintah sejumlah negara memutuskan untuk mengevakuasi warga mereka lebih awal. Amerika adalah salah satunya.

Tidak semua penumpang setuju dengan langkah evakuasi yang disiapkan. Beberapa memilih bertahan karena enggan menjalani masa karantina lagi setibanya di negara asal. Tidak sedikit juga yang ingin segera pulang karena merasa penanganan di Diamond Princess tidak mumpuni.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cheryl Molesky, yang berasal dari New York, memilih untuk dievakuasi karena dia ingin segera pulang dibanding bertahan di kapal dengan resiko tertular virus Corona. "Kami lega akhirnya bisa pulang. Sedikit kecewa karena kami harus dikarantina lagi, tetapi itu mungkin yang terbaik," ujarnya.

Matthew Smith, yang juga berasal dari Amerika, memilih untuk menetap di Diamond Princess hingga karantina usai pada hari Rabu nanti. Setelah itu, ia akan pulang sendiri ke Amerika. Ia mengaku malas dikarantina lagi di mana merupakan bagian dari proses evakuasi Amerika.

"Dan saya juga melihat ada penumpang yang berbicara terhadap satu sama lain tanpa masker. Jika terjadi penyebaran lagi, itulah penyebabnya. Kamu ingin saya naik di pesawat yang sama dengan mereka?" ujarnya

ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Jepang Perluas Cakupan Beasiswa untuk Mahasiwa Asing mulai April 2024

1 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Pemerintah Jepang Perluas Cakupan Beasiswa untuk Mahasiwa Asing mulai April 2024

Pemerintah Jepang berencana memperluas cakupan mahasiswa asing yang dapat menerima beasiswa mulai April 2024.


Sebelum Traveling ke Jepang, Ketahui Tiga Aturan Baru untuk Wisatawan

2 hari lalu

Kuil Kinkakuji, Kyoto, Jepang (Pixabay)
Sebelum Traveling ke Jepang, Ketahui Tiga Aturan Baru untuk Wisatawan

Dari aturan untuk ke Gunung Fuji hingga visa digital nomad, inilah aturan baru yang terapkan Jepang untuk pariwisatanya.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

6 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Tahukah TOA Bukan Nama Benda, Lantas dari Mana Asal Sebutan untuk Pengeras Suara Ini?

6 hari lalu

Ilustrasi toa masjid. Twitter
Tahukah TOA Bukan Nama Benda, Lantas dari Mana Asal Sebutan untuk Pengeras Suara Ini?

Aturan penggunaan pengeras suara alias Toa di masjid dan musala kembali menjadi perhatian hari-hari ini. Tahukah asal nama TOA ini?


Dampak Overtourism, Osaka Berencana Berlakukan Tiket Masuk untuk Turis Asing

6 hari lalu

MenaranTsutenkaku di Osaka, Jepang. Dok. ana.co.jp
Dampak Overtourism, Osaka Berencana Berlakukan Tiket Masuk untuk Turis Asing

Dana yang dikumpulkan akan digunakan untuk mendanai langkah-langkah melawan overtourism dan menjaga kebersihan jalanan di Osaka Jepang.


WNA Jepang Yusuke Yamazaki Buronan Interpol Sempat Bekerja di Jakarta Sejak 2021

6 hari lalu

Warga Negara Jepang, Yusuke Yamazaki, saat digiring dalam konferensi pers di Kantor Imigrasi Batam, Selasa, 12 Maret 2024. Yamazaki menjadi buronan Kepolisian Jepang sejak 2020 karena diduga melakukan penipuan. Foto: TEMPO/Yogi Eka Sahputra
WNA Jepang Yusuke Yamazaki Buronan Interpol Sempat Bekerja di Jakarta Sejak 2021

Yusuke Yamazaki merupakan buronan yang sedang dicari Kepolisian Jepang sejak 2020 dan masuk daftar buronan interpol pada 2023


Ditangkap di Batam, Buronan Interpol Yusuke Yamazaki Dideportasi ke Jepang Hari Ini

6 hari lalu

Warga Negara Jepang, Yasuke Yamazaki, yang masuk dalam daftar buronan Interpol, ditangkap saat hendak menyebrang ke Malaysia. Penangkapan dilakukan pada 31 Januari 2024 oleh Satpolairud Polresta Barelang di perairan Pulau Bulan Kecamatan Bulang Kota Batam. Foto: ANTARA/Holdan Parlaungan/Chairul Fajri/Nusantara Mulkan
Ditangkap di Batam, Buronan Interpol Yusuke Yamazaki Dideportasi ke Jepang Hari Ini

Yusuke Yamazaki ditangkap di Batam saat hendak menyebrang ke Malaysia. Ia merupakan buronan polisi Jepang atas dugaan kasus penipuan


Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

6 hari lalu

Karina Kartika Sari Dewi Soekarno. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

Tepat setahun peristiwa Supersemar, anak Sukarno-Ratna Sari Dewi di Prancis. Ia diberi nama Karina Kartika Soekarno, ini profilnya.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

6 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Tren Kafe di Tokyo, Menikmati Minuman Ditemani Kapibara

7 hari lalu

Cafe Capybay di Tokyo, Jepang, memungkinkan para  pengunjung menikmati teh dan kopi ditemani dua kapibara. Instagram.com/@cafe_capyba
Tren Kafe di Tokyo, Menikmati Minuman Ditemani Kapibara

Di Tokyo, Jepang, kafe yang menawarkan pengalaman khusus dengan kapibara sedang diminati