TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Donald Trump melarang sementara warga asing yang pernah ke Cina untuk berkunjung ke Amerika Serikat karena wabah virus Corona.
Pengumuman Jumat menyatakan larangan akan berlaku bagi warga asing yang berkunjung ke Cina selama 14 hari terakhir.
Pembatasan, reaksi terhadap virus korona yang telah dinyatakan darurat kesehatan masyarakat oleh Organisasi Kesehatan Dunia, akan diberlakukan pada pukul 5 sore pada hari Minggu, menurut laporan New York Times, 1 Februari 2020.
Amerika Serikat pada hari Jumat juga mendeklarasikan virus Corona Wuhan sebagai situasi darurat kesehatan masyarakat.
Namun, larangan ini tidak berlaku bagi anggota keluarga langsung warga negara dan penduduk tetap Amerika Serikat.
Selain itu, kata para pejabat, setiap warga negara Amerika Serikat yang pulang ke rumah yang telah berada di Provinsi Hubei Cina dalam 14 hari terakhir akan dikarantina hingga 14 hari.
Mereka yang telah pergi ke bagian lain Cina dalam 14 hari terakhir akan dikenakan "penyaringan masuk proaktif" dan pemantauan dan karantina mandiri selama 14 hari.
Orang-orang memakai masker di Chinatown setelah merebaknya virus Corona Wuhan, di Chicago, Illinois, AS 30 Januari 2020. [REUTERS / Kamil Krzaczynski]
Amerika Serikat juga akan mengalihkan semua penerbangan dari Cina ke hanya beberapa bandara, termasuk Bandara Kennedy, Chicago O'Hare, dan Bandara Internasional San Francisco.
Pembatasan perjalanan diumumkan Jumat oleh Alex Azar, sekretaris layanan kesehatan, yang menyatakan bahwa virus Corona menimbulkan keadaan darurat kesehatan masyarakat di Amerika Serikat.
Anthony S. Fauci, direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan tindakan itu diambil karena ada banyak hal yang tidak diketahui terkait virus Corona dan penularannya.
Laporan terbaru Komisi Kesehatan Nasional Cina pada Sabtu 1 Februari 2020, 11.791 kasus telah dikonfirmasi di 31 provinsi, kotamadya, dan wilayah otonomi seluruh Cina pada Jumat, dengan 11.943 kasus di seluruh dunia. Adapun korban meninggal tercatat berjumlah 259 orang di seluruh dunia, di mana seluruh kematian terjadi di Cina daratan, dikutip dari South China Morning Post.
Pihak berwenang di pusat wabah virus Corona di Provinsi Hubei melaporkan 45 kematian baru akibat penyakit itu dan 1.347 kasus baru yang dikonfirmasi pada hari Sabtu. Keduanya merupakan rekor harian tertinggi.
Dari kematian yang baru dilaporkan di Hubei, 33 ada di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei dan pusat transit utama Cina, tempat kasus pertama virus Corona diidentifikasi, menurut data yang diterbitkan oleh Komisi Kesehatan Hubei.