TEMPO.CO, Jakarta - Suami dari seorang perempuan Illinois yang didiagnosis virus Corona setelah kembali dari Cina juga telah terinfeksi, menjadikan kasus ini penularan pertama dari orang ke orang pertama di Amerika Serikat.
Kasus Illinois pada Kamis membuat infeksi virus korona AS menjadi enam kasus dan tidak ada yang fatal, menurut Centers for Disease and Prevention (CDC). Sementara jumlah orang Amerika yang berpotensi terkena virus dan ditempatkan di bawah pengawasan medis terus meningkat, menurut Reuters, 31 Januari 2020.
Lima pasien pertama yang diketahui dari AS diyakini telah tertular virus selama kunjungan ke Cina, pusat penyebaran di seluruh dunia, sedangkan pasien Illinois yang baru didiagnosis dan dikonfirmasi oleh CDC pada hari Rabu, terinfeksi oleh istrinya.
"Ini adalah kasus pertama penularan dari orang ke orang di AS," kata Dr. Allison Arwady, seorang komisaris di Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago.
Korban virus Corona meningkat tajam dan mencapai rekor tertinggi di Cina pada Kamis kemarin dengan 43 korban meninggal dan nyaris 2.000 kasus baru diidentifikasi.
Menurut laporan South Morning China Post, pada Jumat pagi 31 Januari 2020, otoritas kesehatan Cina mengatakan 43 kematian akibat virus Corona terkonfirmasi, dengan 42 kematian terjadi di Provinsi Hubei, pusat wabah virus Corona Wuhan.
Komisi Kesehatan Hubei mengatakan dari 42 korban meninggal di Hubei, 30 di antaranya ada di Kota Wuhan, kota di mana virus Corona jenis baru yang bernama 2019-nCoV berasal.
Korban meninggal lain berada di Heilongjiang, di timur laut Cina, ketika jumlah korban pada Kamis menjadikan total kematian seluruh Cina menjadi 213, dengan sejauh ini tidak ada kematian yang dilaporkan di luar Cina daratan.
Kekhawatiran tentang virus baru telah menjamur di seluruh dunia karena lebih banyak kasus muncul di luar Cina. Otoritas kesehatan masih belum tahu seberapa berbahaya atau seberapa mudah penyebaran virus Corona Wuhan.