TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis muda terkait perubahan iklim, Greta Thunberg, kembali mengkritik keras para elit dunia soal upaya menekan emisi karbon. Dengan tegas, ia menilai elit dunia belum melakukan apapun untuk mencegah perubahan iklim yang lebih buruk.
"Secara garis besar, belum ada upaya nyata karena emisi CO2 global tidak berkurang. Jika kalian melihat (masalah emisi CO2) dengan perspektif yang lebih besar, belum ada hasilnya. Kita butuh upaya lebih karena apa yang terjadi sekarang baru permulaannya," ujar Thunberg ketika membacakan pidatonya di World Economic Forum, Davos, Swiss, Selasa, 21 Januari 2020.
Greta melanjutkan, butuh kesadaran dan niat untuk menyelesaikan masalah perubahan iklim global. Langkah awal yang bisa dilakukan, menurut Thunberg, adalah dengan mulai mengakui temuan-temuan sains perihal perubahan iklim dan menanganinya sebagai sebuah krisis.
Thunberg juga mengkritik media massa yang kurang giat mempublikasikan temuan-temuan baru soal perubahan iklim. Salah satu temuan yang jarang diungkapkan media adalah temua Intergovernmental Panel on Climate Change di tahun 2018 yang menyatakan negara-negara di dunia hanya bisa melepas 420 gigatons emisi CO2 untuk bisa menekan pemanasan global di bawah 1.5 derajat celcius.
"Saya rasa saya belum pernah melihat satu pun media atau orang di industri komunikasi mengangkat hal itu dan dampaknya. Saya tahu kalian tidak mau mempublikasikannya. Saya tahu kalian tidak mau membicarakannya. Tapi bisa saya pastikan saya akan mengulang angka tersebut terus menerus sampai kalian mengakuinya," ujar Thunberg.
Perubahan iklim adalah salah satu isu penting yang menjadi fokus World Economic Forum tahun ini. Berbagai diskusi tentang hal tersebut digelar, meskipun beberapa analis menduga akan terjadi 'bentrokan' antara isu pemanasan global dan melemahnya ekonomi global di World Economic Forum.
CNN | ISTMAN