TEMPO.CO, Jakarta - Raja Abdullah dari Yordania menyatakan keprihatinannya dengan peningkatan ketegangan di Timur Tengah sehingga membuat ISIS bersatu kembali di tenggara Suriah dan wilayah barat Irak dalam setahun terakhir.
"Kami terpaksa berurusan dengan kemunculan kembali ISIS. Ini keprihatinan utama," kata raja Abdullah sebagaimana dilaporkan oleh Daily Mail, 13 Januari 2020.
Raja Abdullah menjelaskan banyak milisi asing telah menuju Libya. Letak Libya dekat dengan Eropa.
"Ribuan milisi telah meninggalkan Idlib (Suriah) melewati perbatasan di utara dan berakhir di Libya," ujar raja Abdullah.
Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat membuat raja Abdullah angkat bicara. Dia berharap dalam beberapa bulan ke depan pihaknya dapat membuat bunyi yang tepat bagi wilayah itu, di mana sungguh menurunkan suhu yang menurun.
Menurut Raja Abdullah, apa saja yang terjadi di Teheran, Iran akan memberi dampak ke Baghdad, Amman, Beirut hingga ke Israel dan Palestina.
Dan Yordania menjadi tempat bagi para pengungsi dari negara-negara tetangganya yang berkonflik. Saat ini saja, Yordania menjadi rumah bagi 1,3 juta pengungsi dari Suriah.