Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Raja Yordania Tolak Rencana AS, Tetap Ingin Palestina Merdeka

image-gnews
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bertemu dengan Raja Yordania, King Abdullah II di Washington. aawsat.com
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bertemu dengan Raja Yordania, King Abdullah II di Washington. aawsat.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Yordania Abdullah II mengatakan kepada Jared Kushner bahwa perdamaian Timur Tengah hanya terwujud jika Palestina menjadi negara berdaulat.

Pernyataan Raja Abdullah menyusul rencana perdamaian Trump yang dia klaim sebagai "Kesepakatan Abad ini", yang masih dirahasiakan, untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.

Namun Raja Abdullah mengatakan kepada penasihat sekaligus menantu Trump itu, bahwa Israel harus mundur dari tanah yang direbutnya di Tepi Barat, yang diduduki Israel pada perang 1967.

Baca juga: Hassan Nasrallah Sebut Pengungsi Palestina Terancam Naturalisasi

"Yang Mulia menekankan perlunya perdamaian yang komprehensif dan abadi yang didasarkan pada solusi dua negara, yang mengarah ke pembentukan negara Palestina merdeka pada 4 Juni 1967 sejalan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," kata pernyataan istana Yordania, dikutip dari Al Jazeera, 30 Mei 2019.

Kushner memimpin delegasi AS ke Timur Tengah minggu ini mencari dukungan untuk "lokakarya" ekonomi akhir Juni di Manama, Bahrain, di mana Kushner akan mengungkap bagian pertama dari rencana perdamaian Israel-Palestina yang ditunggu-tunggu Trump.

Yordania khawatir rencana itu dapat menghapus solusi dua negara, yakni usulan lama yang mempertimbangkan negara Palestina merdeka bersama Israel di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza.

Gedung Putih diperkirakan akan mempresentasikan rencana lengkapnya pada bulan depan.

Baca juga: Palestina Menolak Konferensi Inisiatif Amerika di Bahrain

Palestina, yang telah memboikot pemerintahan Trump sejak pengakuannya atas Yerusalem pada tahun 2017 sebagai ibu kota Israel, telah menolak rencana tersebut karena sangat bias terhadap mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rencana tersebut, yang disebut-sebut oleh Trump sebagai "kesepakatan abad ini," adalah untuk mendorong investasi di Tepi Barat dan Jalur Gaza oleh negara-negara Arab sebelum bergulat dengan isu-isu politik yang sulit di jantung konflik.

Para pejabat AS mengatakan, perjalanan Kushner, yang dimulai di Rabat dan akan mencakup Yerusalem, sebelum konferensi 25-26 Juni di Bahrain.

Ivanka Trump (kanan) dan suaminya, Jared Kushner (kiri), terlihat bersama dalam konferensi pers Presiden di Gedung Putih, Washington, AS, 5 April 2017. Konferesi pers ini digelar saat kunjungan Raja Yordania, Abdullah II. REUTERS/Kevin Lamarque

Penasihat senior Gedung Putih didampingi oleh Jason Greenblatt, perwakilan khusus Trump untuk negosiasi internasional, dan Brian Hook, perwakilan khusus AS untuk Iran.

Pertemuan Bahrain, yang dijuluki "Perdamaian untuk Kemakmuran", diperkirakan akan mempertemukan para pemimpin dari beberapa pemerintah, masyarakat sipil dan sektor bisnis.

Baca juga: Menlu Retno Marsudi Prihatin Kondisi di Palestina

Pemerintahan Trump mengatakan itu bertujuan untuk membahas dan menggalang dukungan untuk investasi dan inisiatif ekonomi potensial yang dapat dimungkinkan oleh perjanjian damai.

Palestina melihat ini sebagai imbalan keuangan untuk menerima pendudukan Israel dan menyatakan bahwa mereka tidak akan menghadiri acara tersebut.

"Upaya mempromosikan normalisasi ekonomi pendudukan Israel atas Palestina akan ditolak," kata Saeb Erekat, sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

35 menit lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

13 jam lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

15 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

1 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

1 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


Piala Asia U-23: Pelatih Yordania Kecewa, tapi Akui Timnas Indonesia U-23 Layak Menang

2 hari lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Rafael William Struick (kiri) menendang bola dengan dihadang pesepak bola Timnas Yordania U-23 Arafat Haj Ibrahim  pada Kualifikasi Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Minggu, 21 April 2024. ANTARA/HO-PSSI
Piala Asia U-23: Pelatih Yordania Kecewa, tapi Akui Timnas Indonesia U-23 Layak Menang

Pelatih Yordania, Abdallah Abu Zema, kecewa berat usai menelan kekalahan dari Timnas Indonesia U-23 pada laga terakhir Grup A Piala Asia U-23 2024.


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

2 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

2 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

3 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

3 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.