TEMPO.CO, Jakarta - Berita kaburnya atlet perempuan Iran peraih medali perunggu Taekwondo di Olimpiade, Kimia Alizadeh, mengejutkan negerinya.
Anggota parlemen Iran Abdolkarim Hosseinzadeh telah menuntut jawaban, menuduh pejabat yang tidak kompeten karena mengizinkan atlet berbakat Iran melarikan diri negara itu.
Menurut Arab News, 13 Januari 2020, Kantor berita semi-resmi ISNA melaporkan tajuk pada hari Kamis yang mengatakan, "Kejutan untuk taekwondo Iran. Kimia Alizadeh telah beremigrasi ke Belanda."
Abdolkarim Hosseinzadeh membandingkan Alizadeh dan master catur Iran Alireza Firouzja yang memenangkan gelar grandmaster pada usia 14, dua tahun setelah memenangkan kejuaraan catur Iran, dan yang sekarang tinggal di Prancis, menurut Times of Israel.
Jika Alizadeh gagal mewakili Iran di Olimpiade Tokyo, itu akan menjadi pukulan besar bagi republik Islam Iran.
ISNA melaporkan bahwa mereka percaya bahwa Alizadeh, yang dilaporkan berlatih di Belanda, berharap untuk bersaing di Olimpiade Tokyo 2020 tetapi tidak di bawah bendera Iran.
Menurut ISNA, pelatih tim nasional perempuan Tawekwondo Iran mengatakan bahwa Alizadeh menderita cedera, dikutip dari Times of Israel.
Sebuah gambar berkualitas buruk yang diunggah di internet, memperlihatkan seorang perempuan yang diyakini sebagai Alizadeh tanpa jilbab dan bergaul dengan sekelompok pria dan perempuan muda. Foto ini telah memicu puluhan ribu komentar.
Tagar #Kimia_Alizadeh adalah salah satu Kamis yang paling banyak dibagikan di Twitter berbahasa Farsi.
https://t.co/7IEcifLniG pic.twitter.com/X3q4qcbOvM
— Sepehr Kamali (@AsemanDailyNews) January 9, 2020
Kantor berita Tasnim, media yang dekat dengan kelompok ultra-konservatif, mempertanyakan mengapa federasi taekwondo dan keluarga Alizadeh belum bereaksi untuk mengkonfirmasi atau menyangkal perkembangan terkait pembelotan Alizadeh.
Sementara tanpa mengatakan apa pun tentang rencananya, Alizadeh meyakinkan orang-orang Iran bahwa dia akan tetap menjadi anak Iran di mana pun dia berada.
Alizadeh menjadi perempuan Iran pertama yang memenangkan medali Olimpiade setelah mengklaim perunggu dalam kategori 57 kg Taekwondo di Olimpiade Rio 2016, dikutip dari CNN.
Alizadeh, yang dikenal sebagai "Tsunami" di Iran, mengumumkan dia akan meninggalkan negara kelahirannya di tengah kritik pedas terhadap rezim di Teheran karena menembak jatuh pesawat sipil Ukraina.
Dalam unggahannya di Instagram, Kimia Alizadeh mengaku atlet Iran hanya dijadikan alat rezim dan ketika negaranya merayakan medalinya, dia mendapat kritikan seksisme karena perempuan tak seharusnya menggeluti olahraga seperti dirinya.