TEMPO.CO, Jakarta - Ghislaine Maxwell, 58 tahun, sosialita asal Inggris yang juga teman Pangeran Andrew, dilaporkan hidup dalam ketakutan dan di bawah pengawalan selama 24 jam setelah mendapatkan beberapa ancaman kematian.
Maxwell juga dilaporkan sering berpindah-pindah rumah menyusul kegaduhan yang melibatkan mantan pacarnya Jeffrey Epstein yang gantung diri dalam bilik penjara. Epstein adalah miliarder asal Amerika Serikat yang diduga seorang pedofil. Dia dipenjara atas dugaan perdagangan seks.
Dikutip dari mirror.co.uk, FBI ingin melakukan investigasi terhadap Maxwell untuk menggali informasi hubungan pertemanan macam apa yang dijalin dengan Epstein. Akan tetapi, Maxwell dan putrinya saat ini tidak diketahui keberadaannya. Maxwell adalah putri pengusaha kaya asal Inggris Robert Maxwell.
“Ada banyak pemberitaan tidak benar soal Ghislaine. Kenyataanya, dia menerima berbagai ancaman kematian hampir setiap hari. Email kebencian padanya sangat banyak,” kata sebuah sumber dalam wawancara dengan Mail on Sunday.
Menurut sumber tersebut, Maxwell sering berpindah-pindah karena dia merasa hidupnya dalam bahaya. Dia kawal, termasuk oleh personil mantan anggota Angkatan Laut Amerika Serikat karena dia tidak mendapat perlindungan dari pemerintah mana pun.
Maxwell diduga orang yang memperkenalkan Pangeran Andrew dari Kerajaan Inggris ke Epstein. Maxwell menghadapi beberapa tuduhan hukum, diantaranya dugaan mencarikan perempuan di bawah umur untuk Epstein dan teman-teman Epstein yang kaya dan berkuasa. Akan tetapi, Maxwell menyangkal segala tuduhan yang diarahkan padanya.
Semenjak tuduhan terhadap Maxwell muncul pada 2015, dia telah menjadi sosok yang penyendiri, menjauh dari pergaulan. Sumber dekat mengatakan setelah Epstein gantung diri dalam penjara pada Agustus 2019 lalu, dia langsung berada di bawah perlindungan. Namun disebutkan pula kalau Maxwell mulai frustrasi dengan lapis demi lapis kebohongan yang disampaikan padanya.
“Maxwell telah menjadi orang yang paling diburu dan dibenci di seluruh dunia, padahal kenyataannya dia tidak melakukan tindakan yang salah. Hidupnya sudah hancur, namun dia tetap yakin dia akan dibela. Dia punya informasi untuk disampaikan dan dia akan menyampaikannya ketika waktunya tepat,” kata sumber tersebut.