Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Afganistan Beri Penghargaan pada Laki-laki Buta Huruf

image-gnews
Mia Khan setiap hari mengantar dan menunggui ketiga putrinya ke sekolah dengan sepeda motor demi pendidikan anak-anaknya. Sumber: Reporterly
Mia Khan setiap hari mengantar dan menunggui ketiga putrinya ke sekolah dengan sepeda motor demi pendidikan anak-anaknya. Sumber: Reporterly
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah sekolah di wilayah selatan Afganistan akan diberi nama Mia Khan. Nama itu adalah nama seorang ayah yang buta huruf dan rela mengantar putri-putrinya ke sekolah sejauh 12 kilometer sebagai bentuk dukungan untuk pendidikan mereka.

Dikutip dari scmp.com, nama Mia Khan dicantumkan sebagai nama sekolah bentuk penghargaan dari pemerintah Afganistan untuknya. Khan mendukung Pendidikan putri-putrinya, yang bukan hanya mengantar ke sekolah, tetapi juga menunggu mereka belajar sampai sekolah bubar. 

Khan, 63 tahun, tinggal di Sharana, Provinsi Paktika, Afganistan dan seorang buta huruf. Dia viral di media sosial setelah mengantar sekolah putri-putrinya ke sebuah sekolah khusus perempuan di area dekat rumahnya sejauh 12 kilometer dengan harapan suatu hari nanti putri-putrinya bisa menjadi dokter. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian Pendidikan Afganistan dalam keterangan Selasa, 31 Desember 2019, mengatakan sekolah dengan nama Mia Khan akan dibangun di desa tempat Khan tinggal. Pemerintah pun menyebut Khan sebagai pahlawan pendidikan karena telah mendedikasikan hidupnya untuk Pendidikan putri-putrinya. 

Sebelumnya pada Rabu, 1 Januari 2020, Menteri Pendidikan Afganistan Mirwais Balkhi, mengundang Khan ke kantornya. Dalam pertemuan itu, Balkhi menggambarkan usaha Khan adalah inspirasi untuk mengatasi hambatan pendidikan bagi anak-anak perempuan Afganistan, khususnya mereka yang tinggal di wilayah pinggir Afganistan. 

Khan yang terkena penyakit jantung, mengantar putri-putrinya ke sekolah hampir setiap hari dengan sepeda motor atau kadang berjalan kaki. Dia lalu menunggui mereka di luar gedung sampai sekolah bubar dan pulang ke rumah bersama-sama lagi.    

Pendidikan bagi kaum perempuan di Afganistan telah menjadi sebuah permasalahan yang banyak disorot. Catatan PBB memperlihatkan sekitar 3,7 juta anak-anak di Afganistan tidak sekolah dan dari jumlah tersebut, 60 persennya adalah perempuan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

1 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Tempo/Annisa Febiola.
Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.


Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.


Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

2 hari lalu

Ilustrasi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasiona. TEMPO/Prima Mulia
Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas


Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

2 hari lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.


TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

3 hari lalu

Pasukan TNI-Polri mengevakuasi jenazah Alexsander Parapak pada Sabtu, 4 Mei 2024, di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah. Dia dibunuh kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan markas Polsek Homeyo. Dokumen: Humas Polda Papua
TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.


Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

4 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.


Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

4 hari lalu

Siswa SDN Beji 1 usai mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah yang beralamat di Jalan Komodo Raya, Pancoran Mas, Depok, Senin, 4 Maret 2024. Sekolah ini berharap program makan siang gratis tak diambil dari dana BOS reguler. TEMPO/Ricky Juliansyah
Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.


Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

4 hari lalu

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

Keseimbangan antara kemampuan akademis, karakter, entrepreneur harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai kunci utama kemajuan bangsa.


Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

7 hari lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

9 hari lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.