Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kedubes Cina Sebut Media Barat Mengadu Domba dengan Isu Uighur

image-gnews
Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, bertemu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 17 Desember 2019. Pertemuan dilakukan untuk membahas soal kondisi muslim Uighur.
Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, bertemu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 17 Desember 2019. Pertemuan dilakukan untuk membahas soal kondisi muslim Uighur.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Cina untuk Indonesia menanggapi pemberitaan tentang isu Muslim Uighur di Xinjiang, dengan mengatakan Cina menjamin kesetaraan etnis dan kebebasan beragama.

Pernyataan ini adalah respons atas laporan Wall Street Journal (WSJ) pada 11 Desember berjudul "How China Persuaded One Muslim Nation to Keep Silent on Xinjiang Camps", yang menuding Beijing merayu sejumlah organisasi Islam Indonesia dengan bantuan finansial agar tak mengkritik kebijakan terhadap etnis Uighur di Xinjiang.

WSJ melaorkan bahwa Cina menggelontorkan sejumlah donasi dan program beasiswa terhadap sejumlah ormas Islam RI seperti NU dan Muhammadiyah ketika isu Uighur mencuat sekitar akhir 2018 lalu.

Cina melalui kedubes di Jakarta disebut membiayai puluhan tokoh NU, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), sejumlah wartawan, hingga akademisi Indonesia untuk berkunjung ke Xinjiang.

Usai beberapa kunjungan ke Xinjiang, sejumlah ormas Islam RI dianggap tak lagi vokal dalam menyuarakan keprihatinan atas dugaan persekusi dan diskriminasi yang diterima etnis Uighur dari pemerintah Cina.

Anak-anak etnis Uighur memegang poster bergambarkan pesepakbola Arsenal, Mesut Ozil selama protes melawan China di Istanbul, Turki 14 Desember 2019. Poster itu bertuliskan: "Terima kasih, Mesut Ozil, atas nama 35 juta etnis Uighur yang tertindas". REUTERS/Kemal Aslan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kedubes Cina dalam situsnya pada 18 Desember 2019, Undang-undang Dasar maupun hukum Cina memberikan perlindungan seutuhnya untuk menjamin kesetaraan antar-etnik, kebebasan beragama dan kepercayaan, serta hak asasi manusia (HAM).

"Pemerintah Daerah Otonom Xinjiang telah mengambil serangkaian tindakan hukum untuk memberantas aksi kekerasan dan aktivitas terorisme, termasuk aktif menindaklanjuti program de-radikalisasi, setelah ribuan kasus kekerasan dan teroris di Xinjiang," kata Kedubes Cina di Jakarta dalam pernyataan tertulis.

Menurut Kedubes, sejumlah media barat berupaya mencemarkan program anti-teror dan de-radikalisasi yang dilakukan di Xinjiang. "Sejumlah media Barat itu juga berupaya mengadu-domba hubungan persahabatan antara Cina dan dunia Muslim. Tindakan ini justru memamerkan standar ganda mereka dalam isu anti-teror, sekaligus niat buruk mereka untuk merusak kemakmuran dan stabilitas di Xinjiang serta menghambat kemajuan Cina," katanya.

Kedubes Cina juga menyebut laporan WSJ sengaja menyebarkan penafsiran keliru terhadap hubungan antara Kedutaan Besar Cina di Indonesia dengan NU, Muhammadiyah, MUI, serta berbagai kalangan di Indonesia. Rilis Kedubes Cina di Jakarta juga melampirkan tautan video dan dokumen program re-edukasi dan de-radikalisasi terorisme di Xinjiang, yang telah diklaim kritikus sebagai kamp indoktrinasi Muslim Uighur dan etnis minoritas lain.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

7 jam lalu

Sejumlah massa dari Aliansi Mahasiswa Islam (AMI) menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar China, Jakarta, Jumat, 3 Februari 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut agar Pemerintah China bertanggungjawab atas segala bentuk tindakan kekerasan dan pelanggaran HAM terhadap kelompok muslim Uighur khususnya tragedi di Ghujla 5 Febuari 1997. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.


WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

20 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas palsu saat ia berdiri di depan poster Alexei Navalny menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, 15 Juni 2021. [REUTERS /Denis Balibouse]
WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.


Pejabat Cina Sebut Islam Perlu Lalui Proses Sinifikasi di Xinjiang

8 Maret 2024

Presiden Xi Jinping mengunjungi sebuah masjid di kota Urumqi, Xinjiang, pada tahun 2014. [Xinhua / Reuters]
Pejabat Cina Sebut Islam Perlu Lalui Proses Sinifikasi di Xinjiang

Pejabat Partai Komunis Cina mengatakan Islam di wilayah Xinjiang perlu melalui proses "Sinifikasi".


Survei: 60 Persen Warga AS Kecam Cara Biden Tangani Konflik Gaza

4 Maret 2024

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di State Fairgrounds di Columbia, Carolina Selatan, AS, 27 Januari 2024. REUTERS/Tom Brenner/File Foto
Survei: 60 Persen Warga AS Kecam Cara Biden Tangani Konflik Gaza

Sebanyak 60 persen warga Amerika Serikat tidak menyetujui cara Presiden Joe Biden menangani konflik di Jalur Gaza.


Rusia Tangkap Wanita Warga Negara AS-Rusia, Dituduh Kumpulkan Dana untuk Militer Ukraina

20 Februari 2024

Gedung Dinas Keamanan Federal Rusia, (FSB) di Lapangan Lubyanka di Moskow, Rusia, 24 Juni 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Tangkap Wanita Warga Negara AS-Rusia, Dituduh Kumpulkan Dana untuk Militer Ukraina

Rusia menangkap seorang wanita berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat- Rusia yang dicurigai mengumpulkan dana untuk militer Ukraina


Putin: Reporter Wall Street Journal Bisa Bebas, Ini Syaratnya

9 Februari 2024

Wartawan Wall Street Journal Evan Gershkovich, yang ditahan pada bulan Maret saat melakukan perjalanan pelaporan dan didakwa melakukan spionase, di Moskow, Rusia 18 April , 2023. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Putin: Reporter Wall Street Journal Bisa Bebas, Ini Syaratnya

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kesepakatan untuk membebaskan reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich mungkin terjadi setelah 'langkah


Bahayakan Sandera, Militer Israel Akui Banjiri Terowongan Hamas di Gaza dengan Air Laut

31 Januari 2024

Tentara Israel berjalan dalam terowongan yang dirancang oleh Hamas untuk mengeluarkan mobil-mobil pejuang Palestina di tengah operasi darat tentara Israel di dekat persimpangan Erez di Israel. Jalur Gaza utara, 15 Desember 2023. Militer Israel menemukan sebuah terowongan beton dan besi yang sangat besar, yang dirancang untuk membawa mobil-mobil pejuang militan dari Gaza sampai ke perbatasan. REUTERS/Amir Cohen
Bahayakan Sandera, Militer Israel Akui Banjiri Terowongan Hamas di Gaza dengan Air Laut

Militer Israel pada Selasa akhirnya mengakui telah memompa air laut untuk membanjiri terowongan Hamas di bawah tanah Jalur Gaza.


Gempa di Perbatasan Kirgistan - Xinjiang, Kemlu Jelaskan Nasib WNI di Sana

23 Januari 2024

Tentara berjalan melewati rumah-rumah yang hancur usai diguncang gempa di Desa Kuzigun di Taxkorgan County, wilayah Otonomi Xinjiang Uygur, China, 11 Mei 2017. Gempa berkekuatan 5,5 skala Richter mengguncang daerah pegunungan terpencil yang berbatasan dengan Tajikistan, Afghanistan, dan Pakistan di wilayah Xinjiang, China. Li Jing/Xinhua via AP
Gempa di Perbatasan Kirgistan - Xinjiang, Kemlu Jelaskan Nasib WNI di Sana

Gempa mengguncang perbatasan Kirgistan - Xinjiang. Berapa banyak WNI di sana?


Gempa 7,1 Magnitude Guncang Kazakhstan, WNI Dipastikan Aman

23 Januari 2024

M. Fadjroel Rachman sebagai Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan. Foto dok. Istimewa
Gempa 7,1 Magnitude Guncang Kazakhstan, WNI Dipastikan Aman

Duta Besar Indonesia untuk Kazakshtan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman, menegaskan WNI di daerah terdampak gempa dalam kondisi aman


Gempa Dahsyat Magnitudo 7,1 di Provinsi Mayoritas Muslim Uyghur Xinjiang

23 Januari 2024

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
Gempa Dahsyat Magnitudo 7,1 di Provinsi Mayoritas Muslim Uyghur Xinjiang

Gempa berkekuatan 7,1 skala Richter melanda wilayah perbatasan Kyrgyzstan-Xinjiang pada hari Selasa dini hari, sebabkan sejumlah orang terluka.