TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wali Kota New York, Michael Bloomberg, 77 tahun, mengisi formulir kandidat presiden Amerika Serikat untuk pemilu 3 November 2020 mendatang. Dia maju sebagai kandidat dari Partai Demokrat.
Bloomberg juga dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Amerika Serikat dengan kekayaan bersih lebih dari US$ 50 miliar atau Rp 705 triliun. Selain miliarder, masyarakat Amerika Serikat mengenal Bloomberg sebagai penasehat perubahan iklim, aborsi dan pengendalian senjata.
Officially filed in Arkansas to be on the ballot for the Democratic primary.
We must defeat Trump. He has failed us at every turn. pic.twitter.com/BMT3prVY4S
— Mike Bloomberg (@MikeBloomberg) 12 November 2019
Dikutip dari abc.net.au, Bloomberg mendaftarkan pencalonanya ke Komisi Pemilihan Umum Federal pada Kamis, 21 November 2019 waktu setempat. Dengan pendaftaran resmi ini, maka Bloomberg diperbolehkan melakukan penggalangan dana untuk pencalonannya. Namun ajudan Bloomberg mengatakan kalau dia belum membuat keputusan akhir soal ini.
Bloomberg yang juga tercatat sebagai salah satu orang terkaya di dunia mengatakan akan menghabiskan anggaran lebih dari US$ 100 juta atau Rp 1,4 triliun untuk mengalahkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pemilu 2020, terlepas apakah Trump bisa maju atau tidak dalam pemilu nanti. Trump saat ini sedang menghadapi permohonan pemakzulan oleh DPR.
Bloomberg adalah mantan politikus Partai Republik. Pada 2001, dia bahkan mencalonkan diri sebagai Wali Kota New York dari partai tersebut. Namun setelah 10 tahun, dia meninggalkan Partai Republik dan menjadi politikus dari kubu independen.
Selama menjabat sebagai Wali Kota New York, Bloomberg menjadi seorang penasehat soal akses aborsi, pengendalian senjata dan kebijakan-kebijakan untuk mengurangi perubahan iklim. Tim kampanye Bloomberg mengatakan miliarder itu masuk dalam bursa kandidat presiden Amerika Serikat karena dia merasakan adanya kelemahan di pucuk pimpinan Partai Demokrat. Saat ini, kandidat favorit presiden Amerika Serikat 2020 dari partai ini adalah mantan Wakil Presiden Joe Biden.