TEMPO.CO, Jakarta - Takut kalau air matanya akan membuat waswas putrinya, seorang ibu di Wuhan, Cina, menangis di sebuah stasiun kereta. Seorang perempuan petugas stasiun mendekati ibu itu dan ‘memberikan’ bahunya agar si ibu bisa melepaskan tangisnya.
Dikutip dari asiaone.com, kejadian ini terjadi pada 18 November 2019 lalu dan terekam kamera CCTV stasiun. Awalnya, petugas stasiun khawatir kalau si ibu, yang tidak dipublikasi identitasnya itu, sedang tidak enak badan sehingga dia datang menghampiri.
Perempuan itu tidak merespon pertanyaan petugas. Namun petugas stasiun kereta mengambil inisiatif untuk menenangkan ibu itu dengan meletakkan kepala ibu itu dibahunya. Pelukan itu membuat si ibu itu semakin lepas tangisnya. Seluruh rangkaian kejadian ini terekam dalam kamera CCTV.
Dalam wawancara dengan WeVideo, petugas stasiun yang tidak dipublikasikan identitasnya itu menjelaskan kalau ibu itu terus menerus bekerja lembur selama sebulan penuh. Dia akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaannya itu. Sekarang, dia benar-benar bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Ibu itu tidak berani pulang ke rumah karena dia tak kuat menahan air mata di depan putrinya. Setelah penumpang itu bisa menguasai diri, petugas stasiun mengantarnya ke pintu keluar dan kembali memberinya pelukan perpisahan.
Kejadian ini menuai simpati natizen. Banyak yang membagi pengalaman bagaimana mereka terseok-seok dengan beban kerja yang tinggi dan kerja lembur. Para natizen juga memuji sikap petugas stasiun yang hangat dan penuh empati.