TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menemukan pengemudi mobil menabrak dan mencederai seorang pria dengan skuter listrik atau e-scooter Lime di Auckland, Selandia Baru.
Sersan Senior Detektif Kathryn Bostock mengatakan pengemudi itu bekerja sama dengan polisi dan penyelidikan masih berlangsung.
Menurut New Zealand Herald, 18 November 2019, polisi memulai penyelidikan setelah seorang pria dengan skuter listrik ditabrak oleh kendaraan di Symonds St pada Sabtu sekitar pukul 11.20 malam. Pria itu dilaporkan tidak sadarkan diri setelah ditabrak, kata Bostock.
"Sebuah kendaraan yang melaju di jalan Symonds St dapat menghindari orang itu, namun kendaraan kedua yang mengikuti di belakang menabraknya.
Kendaraan kedua tidak tetap di tempat kejadian dan polisi sebelumnya meminta pengemudi atau saksi untuk melapor polisi.
Pria itu tetap dalam kondisi kritis di rumah sakit malam ini.
Kepolisian St John mendapat laporan pada pukul 11.14 siang di Grafton. Satu ambulans merespons dan membawa pasien ke Rumah Sakit Kota Auckland dalam kondisi kritis.
Seorang fotografer di tempat kejadian berbicara dengan seorang saksi yang mengatakan bahwa mereka melihat sebuah mobil melaju tidak lama setelah kecelakaan itu.
Di lokasi kecelakaan, dua e-scooter Lime terlihat tergeletak di jalan. Kaca merah dan putih yang pecah terlihat di jalan tetapi tidak ada mobil di tempat kejadian.
GrabWheels. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Lebih dari 2.000 orang terluka dalalm kasus e-scooter sejak Lime mulai beroperasi di Auckland tahun lalu.
Banyak dari mereka yang terluka telah minum alkohol sebelum mereka mengalami kecelakaan, menurut penelitian.
Pada bulan September Toben Hunt, 23 tahun, meninggal setelah jatuh dari Lime. Kematiannya diyakini sebagai yang pertama melibatkan e-scooter di Selandia Baru. Dewan Auckland mengatakan tidak ada bukti tentang kerusakan mekanis.
Tidak ada larangan e-scooter di Selandia Baru. Di bawah peraturan NZ Transport Agency (NZTA), e-scooter dapat dikendarai di jalan atau trotoar tetapi tidak di jalur bersepeda karena ini disediakan hanya untuk pesepeda.
NZTA juga masih mengkaji untuk memutuskan apakah helm harus dipakai pada skuter listrik.
Auckland Transport dan Auckland Council mengumumkan pada akhir Oktober bahwa perusahaan layanan skuter listrik seperti Lime akan memiliki lisensi mereka yang diperbarui tetapi dengan aturan keselamatan tambahan.
Operator akan mengeluarkan lisensi baru pada bulan Desember, berlaku selama enam bulan, kata juru bicara dewan.
Dewan tidak memiliki wewenang mengatur di jalur mana, kecepatan apa yang mereka lalui atau apakah pengendara skuter listrik harus mengenakan helm, karena itu adalah bagian dari peraturan jalan nasional, katanya.
Diharapkan bahwa selama periode lisensi enam bulan, Pemerintah akan mengembangkan peraturan seputar skuter listrik.
Peraturan dewan untuk operator skuter listrik termasuk geo-fencing, di mana batas kecepatan diterapkan di zona penggunaan tinggi. Ketiga operator skuter listrik di Auckland telah menerapkan geo-fencing, katanya.