TEMPO.CO, La Paz – Tokoh oposisi Bolivia, Luis Fernando Camacho, tiba di ibu kota La Paz untuk menuntut Presiden Evo Morales mundur dari jabatannya usai memenangkan pemilu Presiden pada Oktober 2019.
Camacho tiba di bandara utama di kawasan El Alto dengan pengamanan ketat petugas keamanan pada Rabu, 6 November 2019.
Sekelompok massa berkumpul menolak kedatangannya. Pada Selasa kemarin, dia sempat tiba di bandara yang sama dan terkepung massa pendukung Presiden Morales sehingga dia kembali pulang ke kotanya Santa Ana dengan pengawalan angkatan udara.
“Camacho tiba untuk melakukan aksi jalan bersama ke istana Presiden menyerahkan dokumen pengunduran diri Morales agar diteken,” begitu dilansir Reuters pada Rabu, 6 November 2019.
Camacho dan beberapa tokoh oposisi negara itu menuding terjadi kecurangan pada pemilu Presiden bulan lalu yang dimenangi Morales.
Tuduhan ini muncul setelah proses perhitungan suara tertunda sehari dan dilanjutkan dengan keunggulan Morales.
Sekelompok demonstran pro-pemerintah dan pendukung Camacho terlibat bentrok fisik di luar bandara El Alton.
Carlos Mesa, yang menjadi pesaing dari Morales pada pilpres kemarin, terlihat di depan bandara menunggu kedatangan Camacho. Juga ada bekas Presiden Jorge Quiroga.
“Saya pikir ini momen fundamental bagi oposisi yang percaya demokrasi dan proses damai,” kata Mesa.
Evo Morales menyebut upaya oposisi ini sebagai tindakan kudeta terhadap kemenangannya. Dia juga menuding oposisi berusaha menyebarkan kebencian dan kerusuhan dengan membuat tuduhan kecurangan pemilu.