TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 49 penumpang terluka ketika pesawat Boeing 767 di Siberia yang membawa total 344 penumpang mendarat dengan keras hingga membuat gigi roda pesawat terbakar.
Menurut saksi mata, pesawat milik maskapai Azur Air ini membutuhkan dua kali percobaan agar bisa mendarat dengan selamat di kota Barnaul, wilayah selatan Siberia, Rusia, sebuah wilayah yang tidak jauh dari perbatasan Rusia dan Kazakhstan.
Pada upaya pendaratan pertama, terjadi ledakan keras ketika pesawat Boeing 767 melakukan kontak dengan landasan pacu untuk pertama kalinya. Pilot lalu memilih untuk kembali ke udara.
Pesawat lalu berputar-putar di wilayah udara bandara sebelum masuk ke upaya pendaratan kedua. Tak lama setelah pendaratan yang sangat keras, terlihat ada asap di bagian belakang kabin sehingga menyebabkan kepanikan di antara para penumpang.
“Saya mendengar ada seseorang berteriak, 'kami terbakar,' dan ada kekacauan terjadi ketika orang-orang berebut untuk keluar pesawat dan mulai saling mendorong,” kata seorang penumpang pesawat.
Penumpang itu menceritakan evakuasi untungnya dilakukan dengan sangat cepat, yakni membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Layanan darurat segera dikerahkan untuk memadamkan api.
Diantara 49 penumpang yang terluka, terdapat satu penumpang perempuan yang diduga terhantam hingga menyentuh bagian ginjalnya sehingga harus dirawat di rumah sakit. Saat kejadian, Boeing 767 Azur Air membawa total 334 penumpang dan 10 awak pesawat.
Pesawat Boeing 767 Azur Air saat ini sudah terbang kembali ke Vietnam. Tim penyidik mengatakan pihaknya sedang berusaha mengidentifikasi penyebab terjadinya musibah ini.
RT.COM - MEIDYANA ADITAMA WINATA