TEMPO.CO, Yerusalem – Partai Joint List, yang berbasis komunitas Arab di Israel, mendukung blok tengah-kiri yang dipimpin Benny Gantz, yang merupakan rival dari PM Benjamin Netanyahu dalam pemilu yang baru selesai pada pekan lalu.
Netanyahu membentuk aliansi sayap kanan untuk pemerintahan baru setelah sempat mengajak Gantz bergabung membentuk koalisi bersama.
“Sikap politik Partai Joint List ini bisa membuat Presiden Israel Reuven Rivlin meminta Gantz membentuk koalisi pemerintahan,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 22 September 2019.
Partai Daftar Gabungan atau Joint List Party biasanya menahan dukungan politik kepada kandidat manapun yang memenangkan pemilu Israel.
Rivlin memulai konsultasi dengan para pimpinan partai untuk mendorong mereka segera membentuk pemerintahan. Dia menyarankan Gantz dan Netanyahu bersatu membentuk koalisi bersama karena keduanya tidak mendapatkan kursi mayoritas di parlemen.
Partai Likud, yang merupakan partai sayap kanan, gagal mengamankan kursi mayoritas dari total 120 kursi di DPR Israel.
Sedangkan partai tengah yaitu Partai Biru dan Putih dipimpin oleh bekas panglima Israel dan sedikit memimpin suara.
Hasil penghitungan suara menunjukkan Joint List Party mendapat 13 kursi di parlemen, yang membuatnya partai ketiga terbesar.
Reuters melansir ini akan menjadi saluaran suara warga Arab yang kerap mengeluhkan diskriminasi di masyarakat Israel. Partai ini juga menjadi platform besar bagi warga Arab, yang berbeda dengan mayoritas warga Yahudi dalam berbagai isu politik.
“Kami ingin mengakhiri era Netanyahu. Jadi kami merekomendasikan Benny Gantz menjadi orang yang membentuk pemerintahan,” kata Ayman Odeh, yang menjadi ketua Partai Daftar Gabungan, kepada Rivin pada Ahad sebagai bagian dari proses konsultasi.
Dukungan partai Arab ini membuat Gantz mendapat 57 kursi di parlemen dibandingkan dengan blok Netanyahu 55 kursi.
Netanyahu mengecam dukungan partai Arab ini kepada Gantz. Menurut dia, dukungan itu berarti,”Sebuah pemerintahan minoritas yang mengandalkan dukungan kepada orang-orang yang menolak Israel sebagai negara Yahudi demokrasi atau sebuah pemerintahan nasional.”
Soal ini, Gantz telah menolak ajakan Benjamin Netanyahu untuk membentuk pemerintahan bersatu. Hasil pemilu menunjukkan Partai Biru dan Putih mendapat 33 kursi. Partai Likud mendapat 31 kursi atau turun tiga kursi.