Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

1,9 Juta Warga Assam Terancam Kehilangan Kewarganegaraan India

image-gnews
Warga muslim mengantre untuk memeriksa apakah nama mereka dimasukkan ke Daftar Warga Nasional di pusat draf di Desa Bur Gaon, India, Senin, 30 Juli 2018. Pemerintah India berkilah proses ini penting untuk mendepak migran ilegal dari Bangladesh. AP/Anupam Nath
Warga muslim mengantre untuk memeriksa apakah nama mereka dimasukkan ke Daftar Warga Nasional di pusat draf di Desa Bur Gaon, India, Senin, 30 Juli 2018. Pemerintah India berkilah proses ini penting untuk mendepak migran ilegal dari Bangladesh. AP/Anupam Nath
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 1,9 juta juta orang yang kebanyakan Muslim di Assam, terancam kehilangan kewarganegaraan India setelah dikeluarkan dari daftar kewarganegaraan yang dibuat pemerintahan Narendra Modi.

Sebanyak 31,1 juta orang dimasukkan dalam Daftar Warga Negara Nasional (NRC), menyisakan 1,9 juta orang, menurut sebuah pernyataan dari pemerintah Assam, dikutip dari Al Jazeera, 31 Agustus 2019.

Daftar NRC adalah hal tak lazim untuk Assam dan pertama kali disiapkan pada tahun 1951. Daftar ini termasuk orang-orang yang namanya muncul dalam dokumen 1951 dan keturunan mereka.

Daftar ini juga akan mencakup mereka yang telah masuk daftar pemilih India hingga 24 Maret 1971, atau dalam dokumen lain yang disetujui oleh pemerintah.

Pemerintah mengatakan ingin mendeteksi dan mendeportasi imigran gelap dari Bangladesh.

Pembaruan pada daftar NRC, yang dipantau Mahkamah Agung, dimulai pada tahun 2015. Sebuah rancangan daftar kewarganegaraan yang diterbitkan tahun lalu mengeluarkan lebih dari empat juta orang.

Assam, dengan populasi 33 juta orang, berada dalam keadaan siaga tinggi dan pasukan keamanan tambahan telah dikerahkan untuk mengantisipasi setiap situasi hukum dan ketertiban setelah penerbitan daftar NRC.

Ada juga kekhawatiran bahwa daftar tersebut akan digunakan untuk membenarkan diskriminasi agama terhadap Muslim di negara bagian tersebut.

Seorang wanita muslim menggendong putranya saat memeriksa apakah namanya termasuk Daftar Warga Nasional di pusat draf di Mayoung, Gauhati, India, Senin, 30 Juli 2018. Sepertiga warga Assam merupakan penganut agama Islam. AP/Anupam Nath

Menurut laporan CNN, sejak 2015 33 juta penduduk Assam harus membuktikan dengan bukti dokumenter bahwa mereka atau kerabat mereka tinggal di negara bagian sebelum 24 Maret 1971, hari sebelum Perang Pembebasan Bangladesh, yang dianggap memenuhi syarat untuk kewarganegaraan India.

Assam adalah satu-satunya negara bagian di India yang memiliki daftar kewarganegaraan. Itu dibuat pada tahun 1951 untuk membedakan warga negara India dari para migran tidak berdokumen dari wilayah Pakistan Timur, sebuah wilayah yang menjadi Bangladesh pada tahun 1971. NRC yang diperbarui diperintahkan oleh Mahkamah Agung pada 2013 dan prosesnya dimulai pada 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan pada Januari, "Saya di sini untuk meyakinkan semua orang bahwa tidak ada warga negara India yang akan dikeluarkan dari NRC. Ini adalah jaminan saya."

Pemerintah mengatakan mereka yang tidak menemukan nama mereka pada daftar akhir akan diberi kesempatan untuk membuktikan kewarganegaraan mereka terlebih dahulu di pengadilan kuasi, yang dikenal sebagai Pengadilan Asing (FT), dan kemudian di pengadilan yang lebih tinggi.

Mereka yang dikeluarkan dari daftar tidak akan dianggap orang asing sampai mereka menghabiskan semua opsi hukum mereka.

Orang-orang akan mendapatkan 120 hari untuk mengajukan banding, kata pemerintah. Lebih dari 200 FT sedang direncanakan untuk didirikan setelah 100 yang sudah berfungsi. Namun para aktivis HAM mengatakan pengadilan akan kewalahan karena periode banding singkat.

"Bayangkan FT yang mengadili 2-3 juta kasus dan mereka telah diberikan hanya 120 hari," Suhas Chakma, direktur Rights and Risks Analysis Group yang berbasis di New Delhi.

Pengadilan FT telah dikritik karena penilaian sepihak, suatu proses menyatakan orang asing tanpa pengadilan.

Aktivis hak asasi manusia khawatir bahwa orang-orang yang tidak menemukan nama mereka dalam daftar mungkin menghadapi kemungkinan hukuman penjara atau deportasi, dan pemungutan suara mereka dan hak-hak sipil lainnya direnggut.

Pemerintah telah mengumumkan rencananya untuk membangun 10 pusat tahanan lagi. Hampir 1.000 orang saat ini ditahan di enam pusat penahanan yang berlokasi di penjara distrik yang ada.

"Jika mereka tidak memenangkan kasus mereka di FT, mereka (pemerintah) akan menempatkan puluhan ribu di pusat-pusat penahanan. Apakah Anda ingin membuat kamp konsentrasi seperti ini?" Tanya Chakma.

India belum mengangkat masalah deportasi dengan Bangladesh dan para aktivis khawatir orang-orang Assam akan ditahan tanpa waktu yang tidak ditentukan di pusat-pusat penahanan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

1 hari lalu

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya. Foto: Canva
Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya.


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

2 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

6 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

6 hari lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

8 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

9 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

11 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

11 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

14 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

17 hari lalu

Qutub Minar, New Delhi, India. Unsplash.com/Shabeeba Ameen
New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

Survei ini berdasarkan beberapa penilaian, termasuk harga makanan, transportasi lokal, dan penginapan. New Delhi dan Hanoi di urutan teratas.