TEMPO.CO, Biarritz – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bersikap melunak terhadap Cina dan Iran saat menghadiri KTT G7 di Biarritz, Prancis, yang berakhir pada Senin, 26 Agustus 2019.
Trump mengatakan bersedia bertemu dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani, dalam beberapa pekan mendatang. Kedua pemimpin bakal menghadiri sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB di New York pada September 2019.
“Saya ingin melihat Iran yang benar-benar bagus, benar-benar kuat. Kami tidak berupaya mengganti rezim di Iran. Kami sedang mengupayakan agar Iran menjadi kaya lagi. Biarkan mereka menjadi kaya. Biarkan mereka makmur,” kata Trump kepada media pada hari terakhir KTT G7 pada Senin, 26 Agustus 2019 seperti dilansir Reuters.
Saat ditanya soal ancaman militer Iran, yang menyatakan mampu menyerang kepentingan AS di Timur Tengah, Trump menjawab Iran akan menghadapi kekuatan brutal jika melaksanakan ancaman-ancamannya.
Trump juga menolak untuk mencabut sanksi terhadap Iran. Tapi, dia mengatakan ada pembicaraan dengan sejumlah negara agar membuka layanan kredit ekspor sehingga ekonomi Iran tetap berjalan.
Soal ini, Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan,”Yang menyatukan kami adalah langkah besar ke depan yaitu kami tidak ingin Iran punya senjata nuklir. Tapi kami juga ingin mencari solusi lewat jalur politik.”
Terkait Cina, sikap Trump juga melunak setelah beberapa hari sebelumnya dia menaikkan tarif impor sebanyak lima persen untuk barang dari negeri tirai bambu itu.
Trump mengatakan dia merasa yakin Cina ingin membuat kesepakatan dagang setelah pejabat dari Beijing mengontak pejabat perdagangan AS dengan ajakan kembali ke meja perundingan.
Trump menyebut Presiden Xi Jinpin sebagai pemimpin besar dan berharap negosiasi dagang akan berjalan dengan baik.
Soal ada kesan maju mundur dalam menghadapi Cina, Trump mengatakan,”Itu cara saya bernegosiasi.”