TEMPO.CO, Adelaide - Seorang pembeli di supermarket menemukan satu paku saat membeli satu paket stroberi di Kota Adelaide.
“Polisi sedang memeriksa paku dan bungkusan stroberi ini secara forensik,” begitu dilansir News mengutip siaran televisi Nine News pada Selasa, 20 Agustus 2019.
Pelanggan yang membeli paket stroberi ini mengatakan dia tidak melihat adanya paku itu saat mulai mencampur stroberi untuk dibuat minuman smoothie. Belakangan, dia melihat ada benda yang memantulkan cahaya di blender.
Perempuan itu mengatakan membeli paket stroberi itu di Gawler pada 15 Agustus 2019. Saat ini, polisi belum menerima adanya laporan adanya paku dari pelanggan lain.
Polisi membuka kemungkinan adanya kontaminasi tak sengaja sehingga paku bisa masuk ke dalam paket stroberi.
Insiden terkait stroberi juga pernah terjadi di Australia pada 2018. Saat itu, ada sekitar seratus laporan yang mengatakan pelanggan menemukan jarum dari paket stroberi yang mereka beli.
Sebagian laporan itu ternyata palsu atau hanya meniru laporan lainnya.
Ini memicu pemerintah untuk mengenakan sanksi yang keras kepada pelaku yang disebut sebagai teroris makanan.
Pelaku diduga seorang perempuan berusia 50 tahun, yang pernah bekerja di sebuah pertanian dan diberhentikan. Dia merasa dendam dan terkena tujuh dakwaan kontaminasi makanan dengan tujuan merugikan perusahaan secara ekonomi.
Saat itu, industri pertanian stroberi mendapat paket bantuan 1 juta dolar Australia atau sekitar Rp1 miliar. Dana itu digunakan untuk investasi pembuatan kotak anti-rusak, marketing dan pelatihan.