Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demonstran Hong Kong Minta Amerika dan Inggris Bertindak

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Prajurit Tiongkok menghadiri latihan pengendalian massa di Shenzhen Bay Sports Center di Shenzhen, Cina, Jumat, 16 Agustus 2019. Ratusan anggota paramiliter Polisi Bersenjata Rakyat berlatih di lokasi yang berada tidak jauh dari Hong Kong. REUTERS/Thomas Peter
Prajurit Tiongkok menghadiri latihan pengendalian massa di Shenzhen Bay Sports Center di Shenzhen, Cina, Jumat, 16 Agustus 2019. Ratusan anggota paramiliter Polisi Bersenjata Rakyat berlatih di lokasi yang berada tidak jauh dari Hong Kong. REUTERS/Thomas Peter
Iklan

TEMPO.CO, Hong Kong – Ribuan warga Hong Kong berkumpul di taman Charter Garden pada Jumat malam, 16 Agustus 2019, meminta pemerintah Amerika Serikat dan Inggris untuk bertindak.

Acara ini digelar oleh sejumlah organisasi siswa Hong Kong. Warga yang hadir meneriakkan slogan,”Berdiri bersama Hong Kong, kekuatan bersama gerakan rakyat.”

“Pengunjuk rasa meminta AS dan Inggris untuk mengenakan sanksi kepada orang-orang yang dianggap bertanggung jawab dan terlibat menekan hak-hak dan kebebasan di Hong Kong,” begitu dilansir Channel News Asia pada Jumat, 16 Agustus 2019.

Pengunjuk rasa juga mendesak agar Inggris menyatakan pemerintah Cina telah melanggar Deklarasi Bersama Sino – Inggris 1984. Perjanjian ini menjadi cetak biru mengenai cara memerintah Hong Kong setelah dikembalikan Inggris ke Cina pada 1997.

Soal ini, pemerintah Cina mengatakan menganggap perjanjian itu sebagai dokumen sejarah yang tidak lagi memiliki aplikasi praktis yang kuat.

Namun, pemerintah Inggris menegaskan dokumen perjanjian itu sebagai valid dan bertekad untuk menegakkannya.

Seperti dilansir Reuters, jutaan warga Hong Kong telah turun ke jalan sejak Juni 2019 saat terjadi pembahasan untuk pengesahan legislasi ekstradisi di Dewan Legislatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Amandemen ini membuka pintu otoritas Hong Kong mengekstradisi warganya ke Cina jika dianggap melakukan pelanggaran hukum di sana.

Cina dan Hong Kong menganut sistem satu negara dua sistem yaitu Hong Kong mengadopsi sistem Demokrasi dan Cina komunis.

Pembahasan proses amandemen ini sendiri telah dihentikan karena mendapat protes keras dari publik Hong Kong. Namun, warga meminta agar Kepala Eksekutif Carrie Lam mundur dari jabatannya karena dianggap pro-Beijing.

Pengunjuk rasa membantu rekannya yang terkena gas air mata saat polisi berusaha membubarkan demonstrasi pengunjuk rasa anti-RUU ekstradisi di Sham Shui Po, di Hong Kong, Cina, Rabu, 14 Agustus 2019. Polisi menembakkan sejumlah tabung gas air mata dan peringatan kepada para demonstran. REUTERS/Tyrone Siu

Lam juga dianggap bertanggung jawab mengerahkan polisi untuk meredam aksi unjuk rasa ini, yang kerap berakhir dengan bentrok fisik antara demonstran dan petugas. Polisi telah menahan sedikitnya 700 orang demonstran. Ratusan orang lainnya terluka ringan hingga berat.

Pada pekan lalu, demonstrasi di Bandara Internasional Hong Kong berlangsung selama lima hari. Unjuk rasa ini diwarnai berbagai bentrokan petugas dangan demonstran. Sekitar seribu penerbangan ditunda atau dibatalkan karena demonstran menutup akses ke terminal keberangkatan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

13 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

20 jam lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

2 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

2 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

3 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

5 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

6 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

6 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

6 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

6 hari lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.