TEMPO.CO, Jakarta - KJRI Hong Kong telah mengerahkan staf untuk menangani WNI yang terjebak di Bandara Internasional Hong Kong menyusul demonstrasi antipemerintah.
Menurut laporan South China Morning Post, 13 Agustus 2019, demonstran antipemerintah kembali menduduki bandara, yang menyebabkan penundaan layanan check in untuk semua penerbangan yang berangkat.
Otoritas Bandara mengumumkan pada Selasa sore bahwa hanya penumpang yang check-in sebelum pukul 16.30 pm yang dapat terbang. Penerbangan yang masuk untuk sisa hari itu akan terus berlanjut.
Saat dihubungi Tempo, Pelaksana Tugas Konsul Jenderal RI di Hong Kong Mandala S Purba mengatakan, terminal 1 keberangkatan dibuka untuk keberangkatan.
"Keberangkatan selanjutnya pukul 7 malam nanti," kata Mandala saat dihubungi Tempo melalui WhatsApp. Namun Mandala masih menunggu situasi terakhir dari otoritas bandara apakah keberangkatan selanjutnya bisa dilakukan.
Mandala menambahkan tim atlet renang yang terjebak di bandara sudah terbang dari bandara Hong Kong.
Seperti diberitakan, ada 47 orang anggota delegasi renang DKI Jakarta di Hong Kong. Tim ini mengikuti perlombaan renang Hong Kong Open Swimming Championship 2019.
Penumpang mengantre ketika bandara dibuka kembali sehari setelah penerbangan dihentikan karena protes, di Bandara Internasional Hong Kong, Cina 13 Agustus 2019. REUTERS / Issei Kato
Sementara CNN melaporkan, bandara Hong Kong telah menunda keberangkatan seluruh penerbangan. Penerbangan yang sudah diproses check-in keberangkatannya pada 4.30 pm waktu setempat akan dilanjutkan. Oleh karena itu, KJRI Hong Kong telah mengerahkan staf untuk membantu WNI yang terjebak di bandara.
"Saat ini pihak KJRI Hong Kong sudah mengerahkan staf di lokasi untuk mengurus WNI yang terjebak di bandara. Staf dikerahkan untuk membantu logistik, mencarikan akomodasi, hotel dan lainnya," lanjut Mandala.
Ratusan demonstran telah menduduki area di sekitar jalur antrean check-in mulai pukul 14.30 pm, sebelum berjalan menuju gerbang keberangkatan. Sementara sekitar 1.000 tetap berada di bagian kedatangan.
KJRI Hong Kong memberikan imbauan kepada WNI di Hong Kong untuk selalu berhati-hati dan menghindari tempat demonstrasi, dan lebih bijak menggunakan media sosial agar tidak menyebarkan informasi hoaks.
KJRI Hong Kong juga mengatakan WNI bisa menghubungi pusat layanan darurat melalui nomor WhatsApp +852 6894 2799, +852 6773 0466, +852 5294 4184, atau akun Facebook KJRI Hong Kong (www.facebook.com/kjrihk).