TEMPO.CO, Beijing – Hubungan Cina dan Taiwan semakin memanas dengan rencana terbaru Beijing untuk menghentikan penerbitan izin perjalanan ke Taiwan, yang dianggap sebagai provinsi yang melawan.
Ketentuan yang berlaku pada 1 Agustus ini akan berlaku untuk warga Cina yang tinggal di 47 kota.
Menteri Pariwisata dan Budaya Cina mengatakan langkah ini diambil terkait hubungan kedua negara saat ini.
“Kami mengetahui adanya penghentian ini. Hari ini adalah hari terakhir untuk mengajukan izin perjalanan individu,” kata seorang operator perjalanan dari Shanghai Spring International Travel Service seperti dilansir Reuters pada Rabu, 31 Juli 2019.
Mainland Affairs Council dari Taiwan memprotes keras langkah pemerintah Cina ini.
“Otoritas Cina daratan secara sepihak merusak perjanjian tanpa komunikasi dengan pihak kami,” kata seorang pejabat Taiwan soal keputusan Cina ini.
Selama ini, orang-orang dari Cina daratan membutuhkan izin untuk melakukan perjalanan ke Taiwan. Hanya pelancong dari 47 kota seperti Beijing, Shanghai, dan Xiamen, diizinkan untuk mengunjungi Taiwan.
Hubungan Cina dan Taiwan semakin memburuk dengan Cina menggelar latihan militer rutin di sekitar perairan Taiwan. Latihan ini melibatkan artileri dan kapal perang.
Ini membuat Taiwan merasa khawatir bahwa Cina akan menginvasi wilayahnya. Taiwan merapat ke AS dan membeli sejumlah peralatan perang canggih seperti tank canggih Abrams, rudal presisi stinger dan jet tempur F-16 untuk memperkuat armada tempur, seperti dilansir CNN.