TEMPO.CO, Jakarta - Najib Razak menggunakan kartu kreditnya untuk membeli perhiasan senilai US$ 800.000 (Rp 11 miliar) di Italia dalam satu hari.
Belanja kartu kredit dilakukan di De Grisogono, toko perhiasan mewah Swiss di Italia, pada 8 Agustus 2014 senilai US$ 803.000 (Rp 11,2 miliar), dengan menggunakan kartu kredit Visa dan Mastercards platinum milik Najib Razak, ungkap pengadilan seperti dilaporkan South China Morning Post, 17 Juli 2019.
Beberapa bulan kemudian, RM 466.000 (Rp 1,58 miliar) dihabiskan di butik Chanel di Hawaii dan RM 127.000 (Rp 430 juta) di hotel mewah Shangri-La di Bangkok menggunakan kartu kredit yang sama.
"Semua pembayaran dilakukan dari akun Ambank Najib," kata jaksa.
Tagihan kartu kredit ditunjukkan sebagai bukti dalam persidangan Najib Razak yang sekarang menghadapi puluhan dakwaan korupsi, penyelewengan dana dan penyalahgunaan kekuasaan terkait dengan dana perusahaan negara 1MDB.
Najib membela pembelanjaan kartu kredit sebagai pembelian untuk keperluan resmi.
"Pengeluaran ini untuk hadiah kepada anggota senior kerajaan pemerintah dan rombongan mereka yang memiliki hubungan baik dengan negara kita," tulis Najib di Facebook pada Senin malam.
"Adalah norma untuk memberikan hadiah kepada para pemimpin pemerintah lain," katanya, namun tidak menjelaskan kerajaan mana yang telah menerima perhiasan itu.
Polisi mengangkut sejumlah koper berisi barang-barang yang disita dari apartemen milik mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, 18 Mei 2018. Selain itu, polisi juga menyita 72 koper berisi uang tunai dan perhiasan dari 3-4 unit apartemen milik Najib di Pavilion Residences Apartment. AP Photo
Persidangan, terkait dengan penyalahgunaan perusahaan negara lain yang disebut SRC, adalah yang pertama dari beberapa yang akan dihadapi Najib dalam beberapa bulan mendatang karena dugaan perannya dalam skandal itu.
Di bawah pengawasan Najib, ditaksir lebih dari US$ 4 miliar (Rp 55,8 triliun) digelapkan dari 1MDB dan dihabiskan di seluruh dunia, mulai dari mendanai film, kapal pesiar, real estat, dan membayar selebriti.
US$ 681 juta (Rp 9,5 triliun) diduga masuk ke rekening bank pribadi Najib dan digunakan untuk mendanai kebiasaan belanja mewah Najib dan istrinya Rosmah Mansour. Najib dan Rosmah, yang juga menghadapi beberapa dakwaan, menyangkal semua kesalahan.
Gaya hidup mewah Najib dan Rosmah banyak mengundang kritik di Malaysia selama menjabat perdana menteri dan setelah penangkapan.
Dari penggerebekan rumah Najib Razak, polisi menyita sejumlah perhiasan senilai US$ 273 juta (Rp 3,8 triliun), termasuk 1.400 kalung, 567 tas tangan, 423 jam tangan, 2.200 cincin, 1.600 bros dan 14 tiara.