Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eks ISIS The Beatles Mengaku Pernah Selamatkan Algojo Barat

image-gnews
Kotey mengakui dia menangis ketika mendengar kabar Jihadi John telah meninggal.[Rowan Griffiths/Daily Mirror]
Kotey mengakui dia menangis ketika mendengar kabar Jihadi John telah meninggal.[Rowan Griffiths/Daily Mirror]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan anggota ISIS asal Inggris dari kelompok The Beatles, Alexanda Kotey, mengaku pernah menyelamatkan algojo sandera dari negara Barat saat bertempur di Suriah.

Alexanda Kotey adalah Anggota ISIS asal Inggris dari kelompok berjuluk The Beatles, yang memiliki nama panggilan Ringo.

Kotey mengaku membantu anggota ISIS Inggris lainnya bernama Jihadi John, untuk menjadi anggota penting kelompok teror sampai menjadi algojo, dan pernah menyelamatkan nyawa John di medan tempur.

Baca juga: Alexanda Kotey, Buka-bukaan Hidup Sebagai Militan ISIS

Kotey, 35 tahun, mengungkapkan persahabatannya dengan anggota ISIS asal London, Mohammed Emwazi alias Jihadi John, menurut laporan Mirror.co.uk, 18 Juni 2019.

Kotey memiliki seorang istri dengan tiga putri, yang masing-masing berusia lima, tiga dan satu tahun.

"Sejauh yang saya tahu saya adalah warga Inggris dan akan tetap menjadi warga Inggris," kata Kotey.

Kotey dan Emwazi mendapat julukan The Beatles oleh tawanan Suriah. Kotey dijuluki John dan Emwazi dijuluki Ringo, merujuk nama personel The Beatles.

Jihadi John, yang bernama asli Mohammed Emwazi, tewas dalam serangan drone pada November 2015.[Mirror.co.uk]

Kotey mengatakan Emwazi membantai serangkaian korban yang tidak bersalah, namun dia mengaku pembunuhan itu tidak mengubah perasaannya kepada sahabat lamanya dari London Barat karena pembunuhan itu hanya berlangsung dua menit.

"Dia (Jihadi John) tewas oleh drone AS pada November 2015 saat berusia 27 tahun," kata Kotey.

Di lokasi penjara rahasia di wilayah Rojava yang dikuasai pasukan Kurdi, dia mengatakan kepada Daily Mirror bagaimana dia menyelamatkan Emwazi ketika dia ditembak oleh kelompok pemberontak anti-teror, pasukan Free Syrian Army dalam pertempuran sengit di dekat kota Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah pada awal 2014.

"Kami berada di pedesaan Aleppo dikelilingi oleh faksi tentara Free Syrian Army dan mereka merebut kota terdekat dari kami. Kami telah diberitahu untuk mendapatkannya kembali dan diserang." cerita Kotey.

"Kami menyerang dari kebun zaitun dan mencoba memotong ladang terbuka. Dia ada di depan saya. Saya bertempur bersama Emwazi. Kami hanya setengah jalan dan ditembaki. Kami berdua turun dan dia tertembak.

"Dia berbaring di sana. Peluru itu mengenai bagian belakangnya dan kami berhasil berguling untuk berlindung," lanjut Kotey.

Baca juga: Pasukan Elit Navy SEAL Diadili karena Bunuh Tawanan ISIS

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya memegangnya di pangkuan saya dan saya waktu itu benar-benar berpikir dia sedang menghirup napas terakhirnya. Saya menolongnya dan membawanya ke mobil dan kami membawanya ke rumah sakit darurat sampai dia selamat."

Beberapa bulan kemudian, Emwazi muncul dalam video di internet yang memperlihatkan dirinya dengan tangan dingin memenggal sandera dari negara-negara Barat.

Kotey pertama kali bertemu Emwazi di jalanan London, tempat Kotey dibesarkan di Ladbroke Grove.

Keduanya terkait dengan jaringan "London Boys" yang terdiri dari para ekstremis yang terhubung melalui sepak bola dan pertukaran esai tentang Islam radikal.

Keduanya melakukan perjalanan ke Suriah bersama pada 2012 ketika para ekstremis bertempur untuk mendirikan kekhalifahan di wilayah tersebut, setelah pemberontakan 2011 melawan rezim Presiden Bashar Assad.

Ketika teroris ISIS mulai merebut wilayah tersebut, serangkaian video pada tahun 2014 menunjukkan Emwazi memenggal kepala tawanan dari negara Barat.

Alexanda Kotey ketika bergabung ISIS.[ITV News/Mirror.co.uk]

Kotey mengklaim dia secara pribadi keberatan dengan rekaman tersebut, namun Kotey mengakui mereka tetap berteman Bahkan kedua istri mereka menjadi teman dan tetap berhubungan.

Kotey mengaku dia menangis ketika sebuah pesawat drone AS membombardir Emwazi dengan rudal hellfire di Suriah, yang membunuh rekannya seketika.

Kotey mendengar berita kematian Emwazi dari ratusan kilometer jauhnya ketika dia berada di sekolah sniper ISIS.

Baca juga: Remaja Inggris Cerita Pengalaman Selama Tinggal di Daerah ISIS

Departemen Luar Negeri AS menyebut Kotey sebagai teroris yang ditunjuk, yang kemungkinan terlibat dalam eksekusi kelompok dan metode penyiksaan yang sangat kejam.

"Perekrut yang bertanggung jawab untuk merekrut beberapa warga negara Inggris untuk bergabung dengan organisasi teroris," kata Departemen LUar Negeri tentang Kotey.

Alexanda Kotey adalah salah satu mantan kombatan ISIS dari negara Barat yang menunggu nasibnya di Rojava, di mana beberapa tahanan Prancis telah dikirim ke Baghdad untuk diadili dan digantung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

1 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

3 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

3 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

5 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bertemu dengan keluarga salah satu anggota Korps Garda Revolusi Islam yang tewas dalam serangan udara Israel di kompleks kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, saat upacara pemakaman di Teheran, Iran, 4 April 2024. Kantor Pemimpin Tertinggi Iran/WANA (Kantor Berita Asia Barat)/Handout via REUTERS
Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

6 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

8 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

8 hari lalu

Anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menghadiri latihan militer pasukan darat IRGC di daerah Aras, provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 17 Oktober 2022. WANA NEWS AGENCY/ REUTERS
Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

9 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

12 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.