TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja asal Kansas berhasil lulus dari SMA dan Harvard University hanya selang waktu 11 hari.
Pada Ahad kemarin, Braxton Moral berjalan melintasi panggung di sekolah menengahnya di Ulysses, Kansas, sebagai lulusan baru.
Kurang dari dua minggu kemudian, pemuda 17 tahun itu akan menerima gelar sarjana di Universitas Harvard pada 30 Mei.
Orang tua Moral mendaftarkannya di lembaga terkenal di dunia ketika dia baru berusia 11 tahun, kata Moral kepada CNN, 24 Mei 2019.
Baca juga: Mantan Petugas Kebersihan Lulus Sarjana di Universitas New York
"Orang tua saya memperhatikan saya bosan di sekolah dan membutuhkan sesuatu untuk menginspirasi pertumbuhan, sehingga mereka akhirnya menemukan Sekolah Ekstensi," katanya.
Sekolah Ekstensi Harvard sebagian besar untuk pelajar non-tradisional, baik itu seseorang yang memiliki pekerjaan atau yang tidak berada dalam kisaran usia seperti mahasiswa pada umumnya, kata Moral.
Sebagian besar kursus dapat diambil secara online, tetapi siswa Extension School juga harus mendapatkan 16 jam sks secara langsung di kampus ikonik di Cambridge, Massachusetts, kata Moral. Dia sendiri mengambil jurusan pemerintahan dengan peminatan di Inggris.
Moral saat ini adalah kandidat sarjana dari sekolah tersebut, papar seorang juru bicara Universitas Harvard.
Lulusan SMA Ulysses High School Braxton Moral duduk di sekolahnya di Ulysses, Kansas.[New York Post]
Moral mengaku, belajar untuk sekolah menengah dan Harvard pada saat yang sama itu tidak mudah. Tetapi para pejabat di sekolah menengahnya memberikan dispensasi, yang memungkinkannya menghabiskan beberapa jam setiap hari untuk mengerjakan kursus Harvard.
Baca juga: Gadis SMA Asal AS Diterima di 115 Perguruan Tinggi
Moral selalu tertarik pada hukum dan politik, dan dia sekarang berharap untuk belajar hukum ke kampus yang lebih disukainya, yakni Universitas Columbia.
"Saya, tentu saja, bersemangat untuk mengakhiri bab hidup saya ini dan ingin memulai yang berikutnya," katanya.
Kakak perempuan Moral, Brittney Jo Seger yang berusia 29 tahun, mengatakan adiknya adalah pemuda yang berbakat.
"Ketika dia masih kecil, perbendaharaan katanya luar biasa. Sesuatu yang ibuku, saudari, dan aku perhatikan sejak awal adalah ingatannya. Itu salah satu hal yang membuatnya luar biasa. Tapi dia bisa melihat apa pun atau membaca apa pun, dan dia akan langsung mengingatnya selamanya," kata Brittney.
"Ini tidak selalu menguntungkan kita anak-anak yang lebih tua!" canda Brittney.
Baca juga: Geger Anak Miliarder Menyogok Demi Kuliah di Universitas Favorit
"Ibu saya mendapat transplantasi ginjal seminggu sebelumnya, dan ibu dan ayah saya tidak bisa berada di sana karena itu. Kami adalah keluarga yang sangat dekat, jadi kami berkumpul bersama untuk membantu menghormatinya dalam waktu yang begitu istimewa," lanjut Brittney.
Sarjana muda Harvard University ini juga menerbitkan sebuah buku, "Harvard in the Heartland," tentang pengalamannya sebagai seorang bocah berbakat intelektual dari sebuah kota pertanian kecil di Kansas Barat.