TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Bangladesh geger dengan kasus seorang murid yang dibakar hingga tewas atas perintah kepala sekolahnya setelah murid tersebut melapor ke polisi telah menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Dikutip dari asiaone.com, Minggu, 21 April 2019, murid tersebut diketahui bernama Nusrat Jahan Rafi, 19 tahun, yang dibakar pada akhir pekan lalu. Aksi keji ini telah menarik gelombang protes di penjuru Bangladesh.
Perdana Menteri Bangladesh, Hasina Wazed, berjanji akan menyeret mereka yang terlibat dalam kasus ini ke meja hukum.
"Tidak akan ada satu pun pelaku terhindar dari hukum," kata Hasina.
Ilustrasi perkosaan. prameyanews7.com
Baca: Korban Perkosaan di India Ditusuk Kayu Hingga Tewas
Kelompok-kelompok HAM menyebut angka perkosaan dan kasus kekerasan seksual di Bangladesh telah meningkat. Penyebabnya karena otoritas sudah gagal menghukum secara adil para pelaku.
Baca: Korban Pemerkosaan, Gadis 16 Tahun Depresi hingga Meninggal
"Pembunuhan terhadap seorang perempuan berani (Nusrat Jahan Rafi) yang mencari keadilan memperlihatkan betapa buruknya pemerintah Bangladesh dalam menangani kasus kekerasan seksual," kata Meenakshi Ganguly, Direktur Human Rights Watch untuk wilayah Asia Selatan.
Menurutnya, kasus kematian Nusrat Jahan Rafi membu pemerintah Bangladesh menjadi sorotan tajam dalam hal menangani serius laporan-laporan para korban kekerasan seksual. Pemerintah diminta memastikan kalau mereka aman saat mengupayakan gugatan hukum serta dilindungi dari aksi balas dendam.