TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria asal Yunani selamat dari kecelakaan Ethiopian Airlines Boeing 737 MAX 8 karena dia telat ikut penerbangan dua menit.
Antonis Mavropoulos bisa saja menjadi penumpang ke-150 yang tewas dalam kecelakaan maut, yang menewaskan 157 penumpang dan awak. Namun, Antonis melewatkan penerbangan Boeing 737 MAX 8 ET 302, dikutip dari Mirror.co.uk, 11 Maret 2019.
Seorang ayah ini selamat karena kebetulan mencari koper selama 40 menit yang akhirnya membuat ia melewatkan penerbangan.
Baca: Tak Ada Korban Selamat di Boeing 737 MAX 8 Ethiopian Airlines
Antonis pun menulis di Facebook dengan judul "Hari Keberuntungan Saya". Padahal, aku Antonis, dirinya berteriak kesal ketika pintu keberangkatan ditutup dan tidak ada satupun orang atau petugas yang membuka pintu.
Namun, tak lama kemudian berselang hanya beberapa menit setelah lepas landas, pesawat nahas Boeing 737 MAX 8 jatuh di dekat Bandara Addis Ababa, Ethiopia, yang hendak terbang ke Nairobi, Kenya. Polisi kemudian memeriksanya untuk mendapatkan keterangan.
Antonis Mavropoulos mengunggah foto tiketnya ke Facebook.[Facebook/Mirror.co.uk]
Antonis, seperti beberapa penumpang lain, hendak ke Nairobi untuk menghadiri acara tahunan program lingkungan hidup PBB.
Dia adalah ketua dari organisasi nirlaba International Solid Waste Association. Antonis mengaku dia telat hanya dua menit ketika pintu gerbang ditutup.
Antonis sempat protes dan melirik ke jendela ketika para penumpang mengambil tempat duduk di kabin, di mana dia semestinya duduk di kursi nomor 2L kelas bisnis.
"Saya marah karena tak seorang pun yang menolong saya ke gerbang tepat waktu," katanya. "Saya terus berteriak tapi mereka (petugas) tetap tidak mengizinkan."
Baca: Dua Kali Alami Kecelakaan Maut, Berikut Fakta Boeing 737 MAX 8
Pesawat yang seharusnya memiliki waktu perjalanan selama dua jam dari Addis Ababa ke Naiorbi, lepas landas tanpa Antonis.
"Mereka membawa saya ke kantor polisi bandara. Petugas mengatakan kepada saya untuk tidak protes tetapi untuk berdoa kepada Tuhan karena saya adalah satu-satunya penumpang yang tidak naik ke penerbangan ET 302 yang hilang," tulisnya di Facebook. Polisi meminta keterangan kenapa dia tidak ikut dalam penerbangan itu.
"Mereka bilang mereka tidak bisa membiarkanku pergi sebelum mengecek identitasku, alasan kenapa aku tidak naik pesawat dll," lanjutnya.
Orang-orang berjalan melewati bagian dari puing pesawat di lokasi kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines ET 302, dekat kota Bishoftu, tenggara Addis Ababa, Ethiopia pada 10 Maret 2019. [REUTERS / Tiksa Negeri]
Antonis Mavropoulos mengatakan dia terkejut setelah mengetahui dia nyaris tewas, dan menyadari betapa beruntungnya dia.
Dia kemudian mulai menghubungi keluarga, termasuk istri dan putrinya, dan teman-teman untuk memberi tahu mereka bahwa dia tidak ada di pesawat dan dia masih hidup.
"Mungkin tidak terlalu tua untuk bergoyang, tetapi tentu saja terlalu muda untuk mati," tulis Antonis menutup catatannya.
Baca: Korban WNI Laka Ethiopian Airlines Ternyata Staf PBB
Dia kemudian mengatakan kepada Alpha TV, "Ini adalah salah satu momen yang mengubah perspektif hidup seseorang."
"Kamu sadar bahwa hidup kita tergantung pada rangkaian peristiwa. Aku hanya ingin mengirim banyak ciuman kepada istriku, ibuku dan putriku," katanya.
Semua 149 penumpang dan delapan anggota awak tewas ketika jet Boeing 737 MAX 8 Ethiopian Airlines jatuh pada Ahad di dekat kota Bishoftu dalam kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam sejarah Ethiopia.