TEMPO.CO, Islamabad – Pemerintah Pakistan mulai menangkap anggota kelompok militan termasuk dari kelompok Jaish-e-Mohammed pasca serangan bom bunuh diri di Kashmir pada pertengahan Februari 2019.
Baca:
Pakistan Kejar Aset dan Rekening Bank Kelompok Jaish-e-Mohammed
Kementerian Dalam Negeri Pakistan mengatakan otoritas telah menahan 44 orang anggota kelompok militan sebagai langkah untuk meningkatkan tindakan hukum. Ini disebut sebagai bagian dari rencana lama dan bukan untuk merespon kemarahan India, yang menuding Islamabad gagal mengendalikan kelompok militan yang beroperasi di wilayahnya.
Ketegangan Pakistan dan India sempat terjadi pasca serangan bom bunuh diri di Pulwama, Kashmir, yang menewaskan sekitar 40 orang tentara India. Kelompok Jaish-e-Mohammed mengaku bertanggung jawab.
Baca juga:
Baca: Kenapa India dan Pakistan Memperebutkan Kashmir?
“Kami menginvestigasi mereka dan jika kami mendapatkan bukti mengenai mereka, meraka akan diproses secara hukum. Jika kami tidak mendapatkan bukti apapun, penahanan mereka akan berakhir,” kata Azam Suleman, Menteri Dalam Negeri Pakistan, seperti dilansir Reuters, Selasa, 5 Maret 2019.
Pemerintah Pakistan mendapat tekanan dunia internasional untuk bersikap terhadap kelompok militan JeM, yang mengaku melakukan serangan di Kashmir.
Beberapa anggota keluarga dari pemimpin JeM, Masood Azhar, ikut ditahan dalam operasi penangkapan ini sebagai bagian dari upaya pencegahan. Ini seperti Mufti Abdul Roof dan Hamad Azhar, yang merupakan anak dari Masood. Saat ini, menurut otoritas Paksitan, kondisi Masood sedang tidak sehat.
Baca: India dan Pakistan Bombardir Kashmir, Korban Sipil Berjatuhan
Pamerintah Pakistan juga memasukkan dua yayasan kemanusiaan bernama Jamaat-ud-Dawa dan Falah-e-Insaniat Foundation ke dalam organisasi terlarang. Kedua yayasan ini terkiat dengan Hafiz Saeed, yang merupakan pendiri organisasi militan Lashkar-e-Taiba, yang melakukan serangan ke Mumbai pada 2008 dan menewaskan 166 orang.
Sebagian nama orang-orang yang ditahan ini tercantum dalam dokumen yang diserahkan India ke Pakistan pasca serangan di Kashmir.
Mengenai ini, seorang pejabat India mengaku skeptis atas penangkapan yang dilakukan pemerintah Pakistan. “Kita telah melihat semua ini sebelumnya selama beberapa dekade. Berapa kali Hafiz Saeed ditahan lalu sengaja dilepas,” kata pejabat ini. “Apakah mereka telah bertindak terhadap kamp pelatihan Jaish?”
Baca:
Pemerintah Pakistan pimpinan PM Imran Khan, seperti dilansir India Times, sempat meminta informasi dan dokumen dari pemerintah India pascar serangan di Kashmir. Awalnya, India menolak melakukan kerja sama investigasi soal ini. Namun, belakangan India menyerahkan sejumlah dokumen berisi informasi mengenai kelompok JeM ini.