TEMPO.CO, Jakarta - Penduduk di sebuah kota kecil di barat laut Jerman menolak memberi nama jalan-jalan di kota mereka selama 40 tahun berdiri.
Dikutip dari Mirror.co.uk, 13 Februari 2019, penduduk Hilgermissen ambil bagian dalam referendum untuk memutuskan apakah jalan-jalan di kota harus diberi nama karena pengunjung kesulitan mencari alamat.
Baca: Pabrik Cokelat Bocor, Jalanan di Jerman Jadi Sungai Cokelat
Menurut catatan sejarah, kota ini hanya memiliki beberapa nomor rumah dan nama desa-desa kuno, ketika Hilgermissen dibentuk oleh masyarakat kecil pada 1970-an.
Gereja St Mary di Hilgermissen, dijadikan patokan untuk menanyakan alamat karena tidak ada nama jalan.[Sky News]
Kota yang memiliki 2.200 jiwa ini akhirnya memutuskan bahwa mereka ingin jalan-jalan seperti apa adanya dan tetap tanpa nama. Dari hasil referendum yang diajukan dewan kota, 60 persen penduduk ingin jalan-jalan kota tidak perlu diberi nama.
Baca: Rumah di Surga Dunia Sisilia, Italia Dijual 1 Euro
Referendum yang diajukan dewan kota Hilgermissen cukup beralasan, karena layanan darurat seperti ambulan atau kurir, kesulitan untuk mencari alamat. Namun apa dinyana, penduduk ingin kota seperti adanya.Biasanya penduduk menggunakan patokan gedung publik seperti gereja untuk mencari alamat yang dituju.
Peta jalan Hilgermissen yang hanya diberi nomor.[NDR]
Penyiar publik NDR mengatakan beberapa warga telah mencatat ada perselisihan pro dan kontra antara pendukung dan penentang proposal dalam persiapan untuk referendum, tetapi hasilnya mengikat untuk dua tahun ke depan.
Baca: Kota Elok Italia Beri Rp 140 Juta ke Warga Asing yang Mau Menetap
Itu terjadi setelah tiga penduduk setempat berkampanye untuk mengadakan pemungutan suara publik dalam upaya untuk menggagalkan rencana dewan, meskipun belum menghentikan beberapa jalan diberi nama oleh warga yang mendukung referendum atas inisiatif sendiri.
Deutsche Welle melaporkan bahwa salah satunya termasuk Bäckerweg, atau Baker Way, yang merupakan nama populer yang digunakan di banyak kota di Jerman.