Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Isu Gelar Palsu dari Cambridge, Wamenlu Malaysia Didesak Mundur

image-gnews
Marzuki Yahya.[Free Malaysia Today]
Marzuki Yahya.[Free Malaysia Today]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin Partai Umno menyerukan agar Wakil Menteri Malaysia Datuk Marzuki Yahya mengundurkan diri setelah mengaku memakai gelar palsu.

"Jika dia memiliki martabat, dia harus mengundurkan diri," kata wakil presiden Umno, Datuk Seri Mohamad Hassan, dikutip dari The Star, 8 Februari 2018.

Ketua Pemuda Umno, Dr Datuk Asyraf Wajdi Dusuki mengatakan tuntutan bukan tentang gelar Cambridge palsu tetapi tentang integritas.

"Ini bukan tentang gelar yang diperlukan untuk menjadi politisi tetapi tentang integritas. Bagaimana Anda (Marzuki) menantang orang-orang dengan gelar palsu dan kemudian mengklaim bahwa Anda melawan melawan dan menentang tata kelola pemerintahan dan etika yang baik?" Kata Asyraf.

Baca: Palsukan Ijazah, Penderita Schizophrenia Kerja Jadi Dokter

Marzuki sebelumnya mengatakan bahwa ia memiliki gelar dari Universitas Cambridge di Inggris melalui program pembelajaran jarak jauh, namun pada hari Rabu (6 Februari) ia mengaku gelar sarjana dari Universitas Internasional Cambridge di Amerika Serikat.

Karena pengakuan itu, lembaga ini harus di bawah pengawasan ketat dan meningkatkan kecurigaan bahwa itu adalah "pabrik diploma" yang memberikan gelar dengan sedikit atau tanpa dasar.

Cambridge International University mengakui di situs webnya bahwa mereka tidak terakreditasi.

CIU mengatakan membuka 150 program yang ditawarkan, tetapi hanya daftar 12 anggota fakultas dan 13 anggota fakultas tambahan.

Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) pada hari Kamis (7 Februari) memenangkan Wakil Menteri Luar Negeri Marzuki Yahya, setelah meminta laporan polisi mengenai upaya yang bertujuan untuk mendapatkan informasi "musuh".

Dikutip dari Channel News Asia, Itu terjadi setelah aktivis politik Muhsin Abdul Latheef meminta laporan polisi terhadap Marzuki karena memberikan kesan ia lulus dari Universitas Cambridge yang bergengsi di Inggris.

 Wakil Menteri kemudian mengklarifikasi bahwa gelarnya berasal dari Universitas Internasional Cambridge yang bermarkas di AS.

Pada hari Kamis, anggota dewan tertinggi PPBM, Tariq Ismail, mengatakan bahwa wakil menteri tidak boleh hanya diadili saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Gelar hanya selembar kertas yang membawamu ke tempat kerja. Sisanya terserah Anda. Memiliki gelar yang patut dipertanyakan atau tidak lulus bisa menjadi stigma, tetapi untuk orang yang tidak dapat menerima atau diterima, itu baik-baik saja," kata Tariq.

Aktivis itu mengatakan pada hari Senin dia menemukan unggahan Facebook yang menemukan pertanyaan tentang kredensial akademik Marzuki.

Dia meminta laporan polisi setelah mengetahui University of Cambridge di Inggris tidak menawarkan program gelar melalui program jarak jauh.

Marzuki Yahya.[The Straits Times]

Politisi dari PPBM Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan bahwa dia akan mendapatkan bukti bahwa dia telah memperoleh kursus di Cambridge.

"Saya menganggap ini sebagai permainan politik. Saya tidak ingin berkomentar banyak tentang ini. Mari serahkan pada polisi ... Saya akan membuktikannya, tidak masalah," kata Marzuki.

Sehari kemudian, Marzuki mengatakan kepada Malaysiankini bahwa gelar dalam administrasi bisnis sebenarnya dari Universitas Internasional Cambridge yang berbasis di Amerika Serikat.

Baca: Dituduh Manipulasi Ijazah S2, Menteri Kesehatan Spanyol Mundur

"Saya melakukan usaha logistik (sebelum bergabung dengan politik). Jadi saya hanya mengambil sertifikat untuk menambah bisnis saya. Sebagai CEO perusahaan, saya ingin memperbaharui pengetahuan dan bisnis saya," tambahnya.

Muhsin menyampaikan laporan polisi kedua. Dia mengajukan beberapa dokumen, termasuk yang meragukan Universitas Internasional Cambridge sebagai permohonan yang sah.

"Di situs web itu sendiri, disetujui bahwa gelarnya dijual. Untuk gelar PhD orang dapat membeli seharga US$ 9.000 (Rp 125 juta). Jadi dia (Tuan Marzuki) harus menjawab, apakah ini gelar palsu atau tidak?" kata aktivis politik Malaysia tersebut seperti dikutip oleh New Straits Times.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

2 jam lalu

 Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan pernyataan upaya pengiriman bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina dalam sidang parlemen diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/10/2023). ANTARA/Virna P Setyorini/aa.
Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya


Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

7 jam lalu

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu, Nirwala Dwi Heryanto, usai acara media briefing di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa, 20 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

Bea Cukai menyatakan pengusaha asal Malaysia, Kenneth Koh. cukup melunasi denda yang kini mencapai Rp11,8 miliar bila ingin 9 mobil mewahnya kembali.


Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

12 jam lalu

 Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan pernyataan upaya pengiriman bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina dalam sidang parlemen diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/10/2023). ANTARA/Virna P Setyorini/aa.
Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.


Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

2 hari lalu

Seekor orangutan masuk ke kafe di Sabah, Malaysia, untuk mencari minuman dingin di tengah cuaca panas. Facebook
Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.


Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

3 hari lalu

Kerusuhan rasial Malaysia 13 Mei 1969. Wikipedia
Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang


Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

3 hari lalu

Massa membalik dan membakar mobil pada kerusuhan tanggal 14 mei 1998 di jalan hasyim ashari, Jakarta [ Bodhi Chandra/ DR; 20000422 ].
Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.


Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

6 hari lalu

Unggahan Profesional Footballers Association of Malaysia yang mendoakan pesepak bola nasional Malaysia Faisal Halim dan Akhyar Rashid agar segera sembuh di laman media sosialnya diakses di Penang, Malaysia, Senin (6/5/2024). ANTARA/Facebook PFA Malaysia/am..
Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

Faisal Halim sempat mendapat hukuman dari Federasi Sepakbola Malaysia sebelum disiram air keras.


Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

8 hari lalu

Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan bahwa Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina. Dok.Delegasi Jusuf Kalla
Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah


Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

9 hari lalu

Unggahan Profesional Footballers Association of Malaysia yang mendoakan pesepak bola nasional Malaysia Faisal Halim dan Akhyar Rashid agar segera sembuh di laman media sosialnya diakses di Penang, Malaysia, Senin (6/5/2024). ANTARA/Facebook PFA Malaysia/am..
Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.


Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

9 hari lalu

Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan bahwa Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina. Dok.Delegasi Jusuf Kalla
Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.