TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak melakukan 'kampanye' ke sejumlah daerah untuk menggalang dukungan atas kasus hukum yang membelitnya. 'Kampanye' ini dilakukan Najib sudah beberapa pekan terakhir.
Sebuah unggahan video yang viral pada Januari lalu memperlihatkan Najib mengkritik pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Mohammad. Dia menyebut Mahathir telah gagal mewujudkan janji-janji politiknya.
"Pada 9 Mei 2018, saya digulingkan. Selama ini, saya menggunakan hidup saya untuk memperjuangkan rakyat yang saya cintai. Namun, apa daya saya?," kata Najib, seperti dikutip dari reuters.com, Kamis, 7 Februari 2019.
Baca: Najib Razak Minta Maaf ke Al Jazeera, Kenapa?
Najib yang berpakaian santai berkunjung ke Langkawi belum lama ini. Langkawi adalah daerah pemilihan Mahathir. Di Langkawi, dia mengelilingi kota, mengunjungi pasar, makan di warung dan berpose untuk selfie dengan orang yang lewat.
Mahathir tak suka dengan sikap Najib tersebut. Dalam sebuah konferensi pers akhir pekan lalu, Mahathir mengatakan Najib tampaknya semakin populer di media sosial karena dia memberikan banyak cerita.
Baca: Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak Batal ke Indonesia
Harvinderjit Singh, salah seorang pengacara Najib, menolak berkomentar terkait kemunculan Najib dimuka publik. Dia hanya meyakinkan sidang kasus dugaan korupsi 1MDB tidak akan terpengaruh oleh kehebohan ini.
"Kasus akan ditentukan oleh apa yang terjadi di pengadilan, bukan diluar," kata Singh.
Sidang hukum dugaan korupsi di 1MDB terhadap Najib rencananya akan disidangkan pada Selasa, 11 Februari 2019. Najib menyatakan tak bersalah atas tuduhan pelanggaran kepercayaan, penyalah gunaan kekuasaan dan pencucian uang. Persidangan terhadap Najib dilakukan 9 bulan setelah masyarakat Malaysia memilih Najib keluar dari jabatannya menyusul derasnya tuduhan pencurian dana sekitar sekitar $ 4,5 miliar atau Rp 62 triliun dari 1MDB, dimana dari jumlah tersebut sekitar seperempatnya diduga masuk ke rekening pribadi Najib.