TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat pemerintahan di ibu kota Iran, Teheran, dilaporkan telah melarang membawa anjing di ruang publik.
Dikutip dari Fox News, 31 Januari 2019, Kepala Kepolisian Teheran, Hossein Rahimi, mengatakan bahwa anjing menimbulkan ketakutan dan ancaman kepada masyarakat.
"Kami telah menerima izin dari Kantor Kejaksaan Teheran, dan akan menindak orang-orang yang membawa anjing di ruang publik, seperti taman," kata kepala polisi.
Baca: Kafe Bertema Anjing Bakal Buka di New York
Rahimi juga mengatakan pemilik juga dilarang membawa anjing di dalam mobil.
"Jika kedapatan melakukan ini, polisi akan menindak serius pemilik mobil yang bersangkutan," katanya.
Perempuan Iran memegang anjing peliharaan di Teheran.[The Telegraph]
Iran tidak memiliki hukum kekejaman terhadap hewan. Pada tahun 2014, sekitar 30 anggota parlemen membuat rancangan undang-undang yang akan menghukum orang Iran membawa anjing mereka dengan hukuman 74 cambukan dan denda lebih dari US$ 3.000 atau Rp 50 juta.
"Siapa pun yang berjalan atau bermain dengan binatang seperti anjing atau monyet di tempat-tempat umum akan merusak budaya Islam, serta kebersihan dan kedamaian orang lain, terutama perempuan dan anak-anak," bunyi RUU tersebut.
Baca: Majikan Kena Stroke, Anjing Menunggu Seharian di Luar Rumah Sakit
Perselisihan tentang anjing berawal dari perang budaya yang berawal dari Revolusi Iran pada tahun 1979. Anjing sering dipandang sebagai "najis".
Selain itu, anjing juga dipandang sebagai hal yang diimpor dari Barat atau gangguan publik yang tidak boleh disimpan sebagai hewan peliharaan di rumah.
Dikutip dari CNN, pada 2010, seorang ulama senior Iran mengeluarkan fatwa bahwa anjing "tidak bersih" dan tidak boleh dijadikan hewan peliharaan.
Baca: Inggris Akan Larang Penjualan Anak Kucing dan Anjing, Kenapa?
"Persahabatan dengan anjing adalah tiruan buta Barat,"" kata imam Ayatollah Naser Makarem Shirazi dikutip mengatakan di surat kabar Iran Javan Daily.
"Ada banyak orang di Barat yang lebih mencintai anjing mereka daripada istri dan anak-anak mereka," tambahnya.
Tapi tetap saja bagi kalangan kelas menengah Iran di Teheran, pecinta anjing tetap ada.