Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahathir Mohamad: Singapura Pisah dari Malaysia Adalah Tepat

image-gnews
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mendorong Malaysia agar menjadi masyarakat tanpa uang tunai. Gagasan ini bagian dari upaya untuk membuat tindak kejahatan korupsi semakin sulit. Sumber: Razak Ghazali/malaymail.com
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mendorong Malaysia agar menjadi masyarakat tanpa uang tunai. Gagasan ini bagian dari upaya untuk membuat tindak kejahatan korupsi semakin sulit. Sumber: Razak Ghazali/malaymail.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan mengeluarkan Singapura dari federasi pada 1965 adalah keputusan bijak karena menurut Mahathir negara pulau itu tidak cocok dengan orang Malaysia.

Saat itu Mahathir ditanya apakah dia yakin Malaysia pantas untuk mengusir Singapura, dengan manfaat dari tinjauan sejarah.

"Itu sudah lama terjadi, kita tidak bisa berbuat apa-apa, jadi kita tidak mempertanyakan apakah itu benar atau salah. Tetapi kenyataannya adalah bahwa Singapura adalah bagian dari Malaysia sebelumnya. Ini negara kita," katanya dalam sesi dialog setelah menyampaikan pidato di Oxford Union di Inggris pada Sabtu kemarin, seperti dilansir dari Malay Mail, 20 Januari 2019.

Baca: Mahathir: Malaysia Tidak Sentuh Perbatasan, Apa Kata Singapura?

"Biasanya, ketika suatu negara memutuskan untuk melakukan dekolonisasi, tanah tersebut dikembalikan kepada pemilik tanah itu, ke negara yang memiliki tanah itu, yang terjadi di Hong Kong dan Makau dan tempat-tempat lain. Tetapi dalam kasus kita, kita menemukan bahwa orang-orang di Singapura tidak cocok dengan orang-orang di Malaysia. Mereka memiliki sudut pandang yang berbeda, ide yang berbeda tentang bagaimana sebuah negara harus diperintah, jadi karena alasan itulah mereka diminta untuk meninggalkan Malaysia, dan saya pikir itu adalah keputusan yang bijaksana pada waktu itu," tambahnya.

Malaysia berdiri pada 16 September 1963 ketika Federasi Malaya, Kalimantan Utara (sekarang Sabah), Sarawak dan Singapura memutuskan untuk bersatu sebagai negara baru.

PM Sngapura Lee Hsien Loong bertemu PM Malaysia Mahathir Mohamad di Perdana Leadership Foundation, Putrajaya, Malaysia pada 19 Mei 2018.[Foto MCI/The Bussines Times]

Pada 9 Agustus 1965, Malaysia mengeluarkan Singapura dari federasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini kurang dari tiga tahun setelah sebagian besar warga Singapura memberikan suara dalam referendum untuk bergabung dengan Federasi Malaysia dan juga kurang dari dua tahun sejak pembentukannya.

Perpisahan yang memilukan itu didahului oleh kerusuhan ras 1964 yang mematikan di Singapura, yang berkontribusi pada keputusan Singapura untuk berpisah dari Malaysia.

Baca: Singapura - Malaysia Konflik Perbatasan Laut, Soal Apa?

Baik Majelis Rendah dan Tinggi Parlemen Malaysia pada 9 Agustus 1965 dengan suara bulat menyetujui RUU untuk mengamandemen konstitusi Malaysia untuk memungkinkan pemisahan Singapura menjadi negara merdeka.

Kemudian Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew pada saat itu berbicara tentang kesedihannya pada pemisahan Singapura dari Malaysia, berbagi keyakinannya bahwa ada cara lain untuk mengurangi ketegangan komunal di negara itu, tetapi juga mencatat bahwa Perdana Menteri Malaysia Tunku Abdul Rahman bersikeras pada pemisahan.

Baca: Pasang-Surut Hubungan Malaysia dan Singapura

Tunku Abdul Rahman dilaporkan mengkonfirmasikan pada hari yang sama bahwa idenya agar Singapura dipisahkan dari Malaysia karena "tidak ada harapan untuk perdamaian" dan "tidak ada akhir pertengkaran" dengan Singapura.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

31 menit lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

5 jam lalu

Penenggelaman dua kapal ikan asing pelaku pencurian ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kotaraja Lampulo, Aceh, Kamis 18 Maret 2021. ANTARA/HO-KKP
KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi


Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

6 jam lalu

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.


Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

7 jam lalu

Selain Marina Bay Sands dan Gardens By The Bay, ada lagi 5 destinasi wisata Singapura murah yang bisa Anda kunjungi. Berikut ini daftarnya. Foto: Canva
Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

9 jam lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

9 jam lalu

Mantan Perdana Menteri Malaysia dan Ketua Gerakan Tanah Air Mahathir Mohamad menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suaranya untuk pemilihan umum negara itu di Alor Setar, Kedah, Malaysia, 19 November 2022. Malaysian Department of Information/Hafiz Itam/Handout via REUTERS
Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

1 hari lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.


Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo menjenguk Luhut Binsar Pandjaitan di Singapura. FOTO/Instagram
Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.


Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?