7. Pemimpin de Facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, 73 tahun
Suu Kyi dikucilkan masyarakat internasional setelah dirinya memilih tetap bungkam tentang kejahatan kemanusiaan yang dialamai etnis minoritas Muslim Rohingya. Suu Kyi pun menjadi sorotan media internasional setelah pemerintahannya memenjarakan dua wartawan Reuters.
Sejumlah penghargaan internasional yang diterima Suu Kyi ditarik sebagai bentuk protes atas masalah Rohingya. Namun panitia Nobel memutuskan tidak menarik Nobel Perdamaian yang diterima mantan anak jenderal Aung San ini.
Jenderal Senior Min Aung Hlaing, panglima tertinggi militer Myanmar, berjabat tangan dengan pemimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi, Aung San Suu Kyi, pada Desember 2015.[REUTERS/Soe Zeya Tun]
8. Vladimir Putin, 66 tahun
Presiden Rusia ini bersitegang dengan Inggris dipicu kasus percobaan pembunuhan agen ganda, Sergi Skripal dengan racun saraf Novichok di Salisburry, Inggris. Racun itu disebut pernah dibuat di laboratorium militer Rusia.
Putin kemudian memerintahkan pengusiran 23 diplomat Inggris dan menutup British Council serta kantor konsulat jenderal Inggris di St. Petersburg. Ini sebagai balasan atas pengusiran 23 diplomat Rusia oleh Inggris.
Di akhir 2018, Putin mengungkapkan senjata baru yakni rudal hipersonik Kinzhal dan Avangard yang diklaim tidak akan mampu ditandingi negara lain selama puluhan tahun ke depan.
Pernyataan Putin ini seolah memberi sinyal kepada AS yang berniat mundur dari kesepakatan negara-negara untuk membatasi pengembangan rudal nuklir antar benua atau ICBM atau kesepakatan INF.
Rusia yang meneken kesepakatan INF pada 1987 pun telah melanggar kesepakatan itu dengan kehadiran rudal Kinzhal dan Avangard. Putin berkilah banyak negara yang meneken perjanjian INF melakukan pelanggaran.
Vladimir Putin melihat uji coba rudal hipersonik Avangard dari Kementerian Pertahanan Rusia di Moskow.[Sky News]