TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia akan mengerahkan resimen pertama rudal hipersonik nuklir tahun depan.
Putin menyampaikan hal ini setelah meninjau uji pra-pemasangan sistem rudal baru, yang bernama Avangard. Kremlin mengatakan rudal hipersonik adalah senjata strategis baru yang akan dibangun oleh Rusia.
Baca: AS Akui Tak Bisa Tandingi Senjata Hipersonik Rusia
"Uji coba ini, yang baru saja selesai, berakhir dengan sukses," kata Putin, menurut laporan Reuters, 27 Desember 2018.
Vladimir Putin melihat uji coba rudal hipersonik Avangard dari Kementerian Pertahanan Rusia di Moskow.[Sky News]
"Mulai tahun depan, 2019, Angkatan Bersenjata Rusia akan memiliki sistem strategis antarbenua baru Avangard...ini momen yang menentukan untuk angkatan bersenjata dan negara. Rusia telah memiliki senjata strategis baru," tutur Putin.
Baca: Data Rudal Hipersonik Rusia Bocor, Ilmuwan Antariksa Ditahan
Sebelumnya pada Maret kemarin, Putin mengatakan bahwa salah satu senjata baru yang dibuat Rusia adalah jenis senjata yang memiliki manuver cepat untuk melampaui sistem rudal pertahanan.
Rudal hipersonik Avangard saat diluncurkan dari situs peluncur darat di area uji coba di barat daya Rusia.[Sky News]
Uji coba yang dilakukan pada Rabu kemarin dipantau oleh Putin melalui monitor dari gedung kementerian pertahanan di Moskow. Sementara rudal Avangard diluncurkan di barat daya Rusia dan berhasil menghantam target di Timur Jauh Rusia.
Avangard menghancurkan target dengan jarak 5.954 kilometer di Timur Jauh Rusia.[Sky News]
Sky News melaporkan rudal Avangard menghancurkan target sejauh 5.954 kilometer. Putin mengatakan Avangard memiliki jarak tempuh antarbenua, terbang di ketinggian atmosfer dan 20 kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Baca: Rudal Hipersonik Rusia Ini Jangkau Inggris dalam 13 Menit
Vladimir Putin mengumumkan serangkaian senjata baru pada Maret, termasuk Avangard, dalam salah satu pidatonya yang paling gencar selama bertahun-tahun, mengatakan senjata hipersonik Rusia ini dapat mengenai hampir semua titik di dunia dan menghindari rudal pencegat buatan AS.