TEMPO.CO, Tokyo – Kementerian Pertahanan Jepang telah melebarkan upaya pencarian lima anggota pasukan marinir Amerika Serikat, yang hilang pasca tabrakan dua pesawat militer AS pada Kamis, 6 Desember 2018.
Baca:
Pencarian ini diperlebar untuk mengikuti arus air laut, yang diduga membawa hanyut lima prajurit yang hilang.
Proses pencarian awal menjadi sulit dengan terjadinya badai dan angin kencang berkecepatan 30 – 40 mil per jam. Kemenhan Jepang menyebut hujan masih terjadi di area lokasi tabrakan pesawat pada Jumat pagi, 7 Desember 2018.
Baca:
“Tapi kondisi saat ini menjadi cukup baik untuk dilanjutkannya operasi pencarian,” begitu dilansir CNN dari penjelasan kemenhan Jepang pada Jumat, 7 Desember 2018.
Kecelakaan pesawat itu melihat tujuh kru. Dua kru telah ditemukan dengan satu selamat dan satu lagi tewas.
Dua pesawat militer yang terlibat kecelakaan adalah KC-130 dan jet tempur F/A-18. Ini terjadi pada Kamis, pukul 1.42 dini hari, 6 Desember 2018. Lokasi terletak sekitar 200 mil atau sekitar 300 km dari lepas pantai Jepang.
Baca:
Kedua pesawat sedang terlibat latihan rutin pengisian bahan bakar. Pesawat KC-130 bertugas membawa bahan bakar untuk pesawat jet tempur. Kedua pesawat terbang dari pangkalan udara milik Korps Marinir, Iwakuni.
Baca:
Sebelum insiden ini, seperti dilansir Reuters, pesawat dan kapal militer AS beberapa kali mengalami kecelakaan saat melakukan latihan di sekitar perairan Jepang.