Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Alasan Penolakan Repatriasi Pengungsi Rohingya

image-gnews
Kalim Ullah, bersama istrinya Taiyeba Begum dan anak-anaknya berpose dekat kamap pengungsian di Cox's Bazar, Bangladesh, 14 November 2018. Rencana repatriasi atau pemulangan para pengungsi etnis minoritas Rohingya di Cox Bazar, Bangladesh, pada November ini, ditentang sejumlah pihak. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Kalim Ullah, bersama istrinya Taiyeba Begum dan anak-anaknya berpose dekat kamap pengungsian di Cox's Bazar, Bangladesh, 14 November 2018. Rencana repatriasi atau pemulangan para pengungsi etnis minoritas Rohingya di Cox Bazar, Bangladesh, pada November ini, ditentang sejumlah pihak. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bangladesh akhirnya mengabulkan permintaan PBB dan sejumlah organisasi nirlaba dengan menangguhkan rencana repatriasi ratusan ribu pengungsi etnis Rohingya kembali ke Myanmar. Penangguhan dilakukan setidaknya hingga awal tahun depan karena Bangladesh mengakui perlu aturan baru untuk mengatur rencana ini.

Bagi organisasi-organisasi kemanusiaan, penundaan repatriasi bukan sekadar adanya kebutuhan untuk membuat aturan, tetapi karena sejumlah alasan kuat sehingga mereka berkesimpulan rencana ini sebaiknya ditunda. Berikut, empat alasan penolakan repatriasi pengungsi Rohingya saat ini, termasuk dari para pengungsi :

Baca: Menolak Dipulangkan, Rencana Repatriasi Rohingya ke Myanmar Batal  

1. Tekanan masih dialami pengungsi etnis Rohingya.

Dikutip dari theguardian.com, Senin, 19 November 2018, Abul Kalam, Komisi repatriasi dan penanganan pengungsi, mengatakan ada bukti bahwa para pengungsi Rohingya yang masuk dalam daftar repatriasi, mendapat tekanan dari aparat agar bersiap angkat kaki dari tempat pengungsian.  

Baca: Repatriasi Pengungsi Rohingya di Bangladesh Ditunda Sampai 2019

Ratusan pengungsi Rohingya meneriakkan slogan ketika mereka memprotes pemulangan mereka di kamp Unchiprang di Teknaf, Bangladesh 15 November 2018.[ REUTERS / Mohammad Ponir Hossain]

2. Tuntutan harus dipenuhi.    

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengungsi Rohingya di Bangladesh siap kembali ke Myanmar asalkan tuntutan mereka dipenuhi. Tuntutan itu adalah keadilan, persamaan hak, keamanan, status kewarganegaraan dan izin kembali ke desa-desa asal para pengungsi. Dikutip dari bendbulletin.com, para pengungsi merasa ironis karena hampir tak ada yang bertanya apa yang sesungguhnya mereka inginkan. Padahal, mereka berhak menentukan nasib sendiri. Tidak dipenuhinya tuntutan pengungsi Rohingya, maka mereka meminta rencana repatriasi ini harus dihentikan.

3. Masih Trauma    

Penduduk etnis minoritas Rohingya mengalami penindasan yang sangat brutal dari militer Myanmar. Kekerasan seksual, pembantaian dan akhir pembakaran rumah-rumah penduduk suku Rohingya membuat mereka yang selamat trauma berat. 

“Saya nyaris tak bisa tidur karena takut dipaksa pulang ke Myanmar. Pada akhirnya, saya pun tahu nama saya masuk daftar repatriasi. Ini membuat saya tak bisa makan,” kata Nurul Amin, pengungsi Rohingya, dikutip dari rfa.org.

4. Belum aman

Dina Wisnu, Dewan HAM ASEAN, dalam sebuah diskusi pekan lalu, mengatakan repatriasi para pengungsi etnis minoritas Rohingya harus ditunda dulu sampai kondisi di Myanmar kondusif. Sebab jika tidak, masalah akan semakin memburuk.

Marzuki Darusman, Ketua Tim Pencari Fakta PBB, juga menyuarakan penolakan repatriasi pengungsi Rohingya ke Myanmar. Pasalnya, jika hal ini tetap dilakukan, maka pada akhirnya akan menyulitkan komunitas internasional dalam melindungi mereka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina


Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

7 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

27 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

38 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

47 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

59 hari lalu

Suasana pemeriksaan kesehatan deteni atau tahanan WNA di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta di Cengkareng, Jakarta Barat. Foto: TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang


Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

1 Maret 2024

Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan api yang terjadi di gedung bertingkat di Dhaka, Bangladesh, 29 Februari 2024. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.


Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

1 Maret 2024

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.


Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

17 Februari 2024

Tiga tersangka tindak pidana penyelundupan imigran Rohingya di Kantor Kejari Aceh Besar di Aceh Besar. ANTARA/HO-Kejari Aceh Besar
Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.