TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan pembentukan tentara Eropa sungguhan untuk memungkinkan Uni Eropa mempertahankan diri dari ancaman Donald Trump hingga Vladimir Putin.
Macron selama ini berupaya mendorong serikat pertahanan Uni Eropa lebih dekat sejak berkuasa tahun lalu.
Baca: Trump Menjauh, Macron: Eropa Tidak Bisa Andalkan Amerika
"Kita harus melindungi diri kita sendiri dari Cina, Rusia dan bahkan Amerika Serikat," kata Macron kepada radio Prancis 1 Eropa, seperti dikutip dari The Independent, 8 November 2018.
"Ketika saya melihat Presiden Trump mengumumkan bahwa dia keluar dari perjanjian pembatasan senjata nuklir (INF) yang dibentuk setelah krisis 1980 yang melanda Eropa, siapa yang akan menjadikorban utama? Eropa dan keamanannya," kata Macron.
Tank dan kendaraan lapis baja Angkatan Darat Prancis tiba di pangkalan militer TAHA, di Estonia, 29 Maret 2019. Penempatan pasukan NATO untuk menanggapi situasi keamanan kawasan yang berubah. AFP/Raigo Pajula
"Kita tidak akan bisa melindungi Eropa kecuali kita memutuskan untuk memiliki tentara Eropa sungguhan."
"Kita membutuhkan Eropa yang membela dirinya sendiri dengan lebih baik, tanpa bergantung pada Amerika Serikat, dengan cara yang lebih berdaulat."
Prancis adalah pendukung paling kuat dan paling vokal dari pasukan Uni Eropa, tetapi Jerman juga secara tentatif mendukung usulan-usulan Macron tentang struktur komando gabungan untuk intervensi militer.
Baca: Perang Dunia Maya, NATO Bersatu Hadapi Rusia
Pada Juni 2018, Angela Merkel juga mengisyaratkan dukungannya terhadap proposal Macron untuk menciptakan militer gabungan Eropa.
"Saya mendukung proposal Presiden Macron untuk inisiatif intervensi. Namun, kekuatan intervensi seperti itu dengan strategi militer umum. Budaya harus sesuai dengan struktur kerja sama pertahanan," katanya kepada Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung, dikutip dari Sputniknews.
Baca: 31 Negara Ikut Latihan Perang Terbesar NATO di Norwegia
Kepala Juru Bicara Komisi Eropa Margaritis Schinas, dilansir dari Sputniknews, mendukung usulan Macron dengan mengatakan bahwa ini adalah Komisi yang mengedepankan banyak inisiatif dan proposal untuk mulai membangun secara bertahap identitas pertahanan yang lebih bermakna dan tegas di masa geopolitik yang sulit.
In the very long run, we will need a European army. Because we have to be credible when it comes to foreign policy #wahlarena #withJuncker
— Jean-Claude Juncker (@JunckerEU) May 20, 2014
Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker telah mendukung gagasan untuk menciptakan angkatan bersenjata Uni Eropa sejak 2014.
Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan tahun lalu bahwa NATO tidak bisa lagi digunakan sebagai alibi kuat untuk kekuatan Eropa.
Baca: Presiden Uni Eropa ke Donald Trump: Tolong Hargai Sekutu Anda
Sejumlah proposal telah disusun untuk bagaimana negara-negara Uni Eropa dapat bekerja sama lebih erat pada pertahanan. Komisi Uni Eropa mengatakan kerja sama pertahanan yang lebih erat bukan berarti menciptakan tentara Uni Eropa seperti yang diidamkan Emmanuel Macron.