TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, memperingatkan Rusia agar menghentikan "perilaku sembrono" melakukan serangan melalui dunia maya.
"NATO bersatu di belakang pemerintah Inggris dan Belanda menghadapi serangan maya oleh Rusia," ucapnya dikutip Al Arabiya, Jumat 5 Oktober 2018.
Baca: Belanda Beberkan 4 Intelijen Rusia Retas Kantor Peneliti Novichok
Tentara Belanda usai sesi latihan tempur NATO di Polandi. [AP]
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis 4 Oktober 2018 selama melakukan pertemuan dengan para Menteri Pertahanan NATO, Stoltenberg mengatakan, "NATO berdiri tegak mendukung keputusan Belanda dan Inggris memanggil utusan Rusia karena negeri itu dianggap tidak menghormati hukum dan lembaga internasional."
Dia menjelaskan, "Rusia harus menghentikan perilaku sembrono, termasuk menggunakan pasukan melawan tetangganya, intervensi dalam proses pemilu, serta menyebarluaskan disinformasi kampanye."Vladimir Shamanov, ketua komite pertahanan Duma, mengatakan bahwa rudal jelajah telah dikirim ke Kaliningrad. Pengiriman itu adalah jawaban atas penggelaran aset militer di wilayah-wilayah tetangga. Penempatan rudal Iskander dilakukan saat Lithuania merayakan setahun pasukan NATO di wilayahnya. ria.ru
Sebanyak 29 anggota NATO berkumpul di Brussels, Belgia, untuk membicarakan masalah keamanan dunia maya. Pertemuan itu menyusul pernyataan Amerika Serikat, Inggris, Denmark dan Belanda mengenai kemampuannya menghadapi perang dunia maya.
Baca: Rusia Deteksi NATO Kembangkan Senjata Nuklir di Perbatasan
"Kami siap menghadapi perang dunia maya sebagaimana dilancarkan Dinas Intelijen Rusia dalam berbagai serangan," kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis. "Kami mendukung sekutu NATO."