TEMPO.CO, Beijing – Presiden Cina, Xi Jinping, memerintahkan para komandan militer untuk berkonsentrasi mempersiapkan diri dan pasukan untuk berperang.
Baca:
Perintah Xi ini keluar menyusul meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan pasca kunjungan dua kapal perang Amerika Serikat melintasi Selat Taiwan pada pekan lalu.
“Kita semua perlu mempertimbangkan semua situasi kompleks ini dan membuat perencanaan darurat yang sesuai,” kata Xi di hadapan para perwira Komando Selatan Cina, seperti dilansir media News, Senin, 29 Oktober 2018.
Baca:
Media Xinhua juga melansir Xi menekankan pentingnya persiapan untuk perang dan pertempuran. Pernyataan terbaru Xi ini mewakili eskalasi retorika yang signifikan antara Beijing dan Washington.
Xi mengeluarkan pernyataan itu dalam tur ke Komando Selatan Cina untuk meningkatkan semangat pasukan pada Kamis, 25 Oktober 2018. Namun, pernyataan ini baru dirilis beberapa hari kemudian oleh media milik pemerintah Cina.
Baca:
Cina merasa marah dengan sanksi AS kepada unit militernya karena membeli sejumlah peralatan perang canggih dari Rusia. Beijing juga terganggu dengan meningkatnya hubungan Washington dan Taiwan, yang mencanangkan diri tetap sebagai negara berdaulat.
Pada awal bulan ini, Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, juga meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing ke level baru. “Menggunakan teknologi curian, Partai Komunis Cina membuat pedang dalam skala massal,” kata Pence.
Baca:
Secara terpisah, media Express, melansir Taiwan menggelar latihan perang pada 21 – 23 Oktober 2018 untuk mengantisipasi invasi Cina. Latihan ini digelar di Pulau Taiping, yang terletak di perairan Laut Cina Selatan, yang diklaim Cina sebagai wilayahnya.