TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Muslim India bersama 12 anggota keluarganya mengubah keyakinan Islam mereka dan menganut agama Hindu agar polisi bersungguh-sungguh mengusut kematian putranya.
Dilansir dari Russia Today, 4 Oktober 2018, Akhtar Ali yang berasal dari bagian Uttar Pradesh, India utara, mengatakan bahwa ia dan keluarganya masuk agama Hindu ketika kematian tidak wajar putranya yang berusia 28 tahun, yang dianggap polisi sebagai aksi bunuh diri.
Baca: Video Menteri di India Bersihkan Sendiri Selokan Jadi Viral
Ali, penduduk desa Badarkha di distrik Baghpat, dan keluarganya menyerahkan surat pernyataan pada Senin 1 Oktober, yang menegaskan bahwa peralihan keyakinan mereka ke Hindu adalah sukarela. Keesokan harinya keluarga Ali melakukan berbagai ritual keagamaan Hindu sebelum mengubah nama mereka secara resmi.
Akhtar Ali [www.dnaindia.com]
Kepala bagian Yuva Hindu Vahini (Bharat), Shaukendra Khokhar, mengatakan bahwa keluarga ini telah memohon kepada polisi untuk tidak mengesampingkan setiap penyelidikan meskipun pihak berwenang saat ini masih menyimpulkan putra Ali, Gulhasan, telah mengambil nyawanya sendiri.
Baca: Mengaku Guru Spiritual PM India, Lelaki Ini Diciduk
Ali mengatakan putranya dibunuh pada 28 Juli dan tubuhnya digantung untuk membuatnya terlihat seperti kasus bunuh diri, seperti dilaporkan Times of India.
"Saya mendatangi kantor polisi beberapa kali dan memohon kepada anggota masyarakat saya untuk memberikan kesaksian sebagai bentuk dukungan, tetapi tidak ada yang muncul," kata Ali.
Keluarga Akhtar Ali saat melakukan upacara ritual Hindu. [www.abplive.in]
Ali dan keluarganya berharap mendapatkan keadilan sekarang, terlebih setelah mereka mengubah keyakinannya.
Polisi membantah laporan petugas yang apatis terhadap situasi keluarga Ali dan mengatakan bahwa mereka tidak bisa memberi kepastian sampai laporan autopsi ditinjau oleh ahli medis.
Baca: Kursus Menantu Idaman Khusus Perempuan Menuai Cemooh di India
Hakim distrik Rishirendra Kumar mengatakan pindah agama keluarga Muslim Ali hanyalah upaya untuk menekan pihak berwenang India agar melakukan penyelidikan yang sesuai dengan kehendak mereka sendiri.
RUSSIA TODAY | TIMES OF INDIA | SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA