TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Barkatullah menuai cemooh dari publik India setelah meluncurkan kursus menjadi menantu idaman khusus perempuan.
Kursus menjadi menantu idaman adalah sebuah program yang dilakukan oleh kelompok nasionalis Hindu dari kampus negeri yang berlokasi di Bhopal, negara bagian Madhya Pradesh untuk menghasilkan istri yang patuh.
India adalah sebuah negara demokrasi yang memiliki populasi lebih dari 1.3 miliar jiwa. Sebagian besar penduduknya adalah pemeluk Hindu.
Baca: Polisi Tangkap Dukun di India Gemar Mencium Pasien Perempuan
Para pengantin wanita saat menanti dimulainya upacara pernikahan massal yang diselenggarakan di Surat, India, 6 Desember 2015. Tradisi pernikahan di India mewajibkan keluarga pengantin wanita untuk membayar mahar besar berupa uang tunai dan hadiah kepada pengantin pria. AP/Ajit Solanki
Baca: Wanita di India Dilarang Miliki dan Gunakan Telepon Seluler
Dikutip dari english.alarabiya pada Sabtu, 28 September 2018, tujuan pendirian program kursus ini dicibir karena sebagian berpandangan istri yang patuh itu menyedihkan menyusul posisi India yang telah menjadi negara paling berbahaya bagi perempuan. Jika ada orang yang membutuhkan pendidikan atau disiplin, maka orang itu adalah laki-laki, bukan perempuan.
“Bagaimana dengan kursus menjadi menantu idaman buat mempelai laki-laki agar menjadi suami yang patuh yang dimulai dari Narendra Modi? Mengapa pemerintahan hanya mencoba mengedukasi perempuan?,” kata Divya Spandan, Juru bicara Partai Kongres India.
Menanggapi cemoohan itu, D.C. Gupta, Wakil Rektor Universitas Barkatullah, mengatakan kursus ini untuk menanamkan nilai-nilai keluarga pada calon pengantin perempuan. Universitas memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan sosial sehingga ini adalah tugas dari para akademisi untuk memastikan pernikahan bertahan.
Baca: Perempuan India Ciptakan Celana Dalam Antiperkosaan
“Pernikahan akan bertahan jika menantu perempuan menyesuaikan diri dengan keluarga laki-laki. Disini kami mengajarkan bahwa keluarga adalah hal yang sakral. Kami pun memberikan kiat-kiat untuk mengurangi konflik di rumah tangga. Sebab pernikahan hanya akan bertahan jika keluarga bertahan dan jika keluarga berantakan maka pernikahan pun berakhir,” kata Gupta.
Kursus ini pada akhirnya akan memberdayakan perempuan India dan membekali mereka dengan ilmu sosiologi serta psikologi agar ‘mengemudikan’ nahkoda pernikahan mereka dengan aman dan menghindari permasalahan yang bisa mengarah pada perceraian. Pada gelombang pertama kursus menjadi menantu idaman, Universitas Barkatullah akan menerima 30 murid.