TEMPO.CO, Jakarta - FIFA melarang Presiden Sepak Bola Palestina, Jibril Rajoub, terlibat dalam segala aktivitas sepak bola karena mendesak para penggemar olah raga ini membakar kaos dan foto Lionel Messi awal tahun ini.
Laporan Al Jazeera Ahad, 25 Agustus 2018, menyebutkan, Rajoub turut ambil bagian dalam kampanye mencegah tim nasional Argentina bermain di Israel awal tahun ini. Menurut sebagian warga Palestina, dia menggunakan olah raga sebagai alat politik terhadap Israel.
Baca: Israel: Palestina Tekan Argentina Agar Tak Bertanding
Ekspresi kecewa pesepak bola Palestina, Shehab Qumbor (kanan) dan Omar Alsharif, karena gagal meraih kemenangan saat menghadapi Taiwan pada babak penyisihan Grup A sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Patriot, Bekasi, Jumat, Agustus 2018. Kedua tim bermain seri 0-0. INASGOC/Charlie
Atas aksi tersebut, badan sepak bola dunia FIFA menyatakan bahwa apa yang dilakukan Rajoub adalah sebuah sikap kebencian dan pelanggaran. Hal itu disampaikan kepada publik melalui pernyataan, Jumat 23 Agustus 2018.
"Rajoub dilarang terlibat dalam segala kegiatan sepak bola selama 12 bulan," kata FIFA dalam pernyataan yang diterima Al Jazeera. Dia juga dikenai denda uang sebesar US$ 20 ribu atau setara dengan Rp 292 juta (kurs Rp 14.591 per dolar Amerika Serikat).Pemain sepak bola Palestina, Abdallatif Albahdari (kiri), dikawal ketat pemain Laos, Phithack Kongmathilath, pada pertandingan Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 12 Agustus 2018. Timnas Palestina U-23 meraih kemenangan atas timnas Laos. INASGOC/Charlie/sup.
Kampanye Rajoub itu bermula ketika tempat pertandingan persahabatan antara Israel melawan Argentina dipindahkan dari Haifa ke Yerusalem. Pemindahan ini menyulut kemarahan warga Palestina. Pertandingan itu digelar di Stadion Teddy, Yerusalem, yang dibangun di atas lahan di desa Palestina yang dihancurkan Israel pada 1948.
Perpindahan lokasi pertandingan ini menjadi persoalan sensitif setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Palestina menganggap Yeruslem Timur adalah ibu kota negaranya.
Baca: Ketika Messi dan Argentina Terjepit Konflik Israel Vs Palestina
Menanggapi hukuman yang dijatuhkan, badan sepak bola Palestina menanggap hukuman tersebut berlebihan. "FIFA menerapkan hukuman maksimum terhadap tuduhan yang tidak ada bukti."