TEMPO.CO, Jakarta -Tinggal jauh dari Indonesia selama bertahun-tahun, tetap membuat masyarakat Indonesia di Yunani antusias untuk menggelar berbagai kegiatan menyambut hari kemerdekaan Indonesia ke 73.
Keterangan KBRI di Athena, Yunani, hampir 99 persen WNI di Yunani adalah TKI yang bekerja di sektor rumah tangga. Ada yang tinggal satu atap dengan majikan, tetapi ada pula yang kerja paruh waktu. Sebagian besar dari mereka rela meminta izin dari majikan jauh-jauh hari hanya untuk dapat menghadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh KBRI.
"Nasionalisme masyarakat juga terlihat dengan tingkat kepedulian dan rasa tolong menolong yang masih tinggi terhadap teman sesama masyarakat Indonesia yang mengalami kemalangan di Yunani," kata Ferry Adamhar, Duta Besar Indonesia untuk Yunani, Rabu, 15 Agustus 2018.
TKI yang bekerja di Yunani rata-rata berpenghasilan 800 euro per bulan. Tidak seperti TKI di beberapa negara lain, TKI di Yunani nyaris tidak ada mengalami penyiksaan dari majikan karena Yunani memberlakukan HAM yang cukup tinggi.
Baca: HUT RI Ke 73, Gubernur BI dan Jajarannya Ziarah ke Taman Makam
Lomba tarik tambang yang dilakukan WNI di Athena, Yunani, menyambut HUT RI ke-73. Sumber: dokumen KBRI Athena, Yunani.
Baca: Jelang HUT RI, Perpustakaan MPR Kupas Buku Hatta
Pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia ke 73, KBRI mengadakan banyak kegiatan seperti perlombaan khas kemerdekaan, pagelaran seni tari dan pemberian penghargaan kepada orang yang telah berkontribusi positif pada kemajuan hubungan bilateral Indonesia dan Yunani.
Penghargaan pada hari kemerdekaan Indonesia ke 73 diberikan kepada Dimitrios Ramoglou - Konsul Kehormatan Indonesia di Thessaloniki dan George Tsounas - Konsul Kehormatan Yunani untuk Indonesia 1966 – 2008. Keduanya merupakan warga Yunani yang memiliki dedikasi yang tinggi dalam membangun hubungan kedua negara. Tsounas, dikenal memiliki kecintaan terhadap Indonesia dan salah satu tokoh yang mendorong dibukanya Kedutaan Besar RI di Athena, Yunani pada 1997.
