Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diktator Mugabe Lengser, 70 Persen Rakyat Zimbabwe Mencoblos

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pemimpin oposisi Zimbabwe untuk Perubahan Demokrasi (MDC) Nelson Chamisa memberikan suara dalam pemilihan umum negara di Harare, Zimbabwe, 30 Juli 2018. REUTERS/Mike Hutchings
Pemimpin oposisi Zimbabwe untuk Perubahan Demokrasi (MDC) Nelson Chamisa memberikan suara dalam pemilihan umum negara di Harare, Zimbabwe, 30 Juli 2018. REUTERS/Mike Hutchings
Iklan

TEMPO.COHarare – Warga Zimbabwe mengikuti pelaksanaan pemilu pertama negara itu pada Senin, 30 Juli 2018 pasca jatuhnya bekas diktator Presiden Robert Mugabe.

Baca: 

Militer Zimbabwe Dukung Massa Tuntut Robert Mugabe Mundur

Warga Zimbabwe Akhirnya Bebas Mentertawakan Eks Diktator Mugabe

Mugabe, yang berkuasa sejak 1980an, jatuh akibat kudeta tentara pada 2017 setelah memburuknya perekonomian negara. Ini berujung pada krisis politik antara Mugabe dan wakil Presiden, Emmerson Mnangagwa, yang diberhentikannya.

Komisi Pemilihan Umum Zimbabwe melansir sekitar 70 persen pemilik suara menggunakan hak pilihnya. Dalam pernyataan menjelang pemilu, Mugabe mengatakan dia tidak akan memilih partai Zanu-PF, yang dulu dipimpinnya.

“Saya tidak bisa memilih Zanu-PF. Saya tidak bisa memilih orang - orang yang telah membuat saya menjadi seperti ini,” kata Mugabe, 94 tahun, seperti dilansir CNN pada Senin, 30 Juli 2018.

Dalam jumpa pers di kebun di rumahnya, Mugabe melanjutkan,”Saya tidak bisa memilih orang-orang yang telah menyiksa saya. Saya tidak bisa.”

Robert Mugabe akhirnya mengundurkan diri setelah 37 tahun berkuasa di Zimbabwe, pada 21 November 2017. Pengumuman pengunduran diri Mugabe dikeluarkan saat sidang parlemen, menyusul kudeta pemerintah Zimbabwe yang dilakukan oleh militer sejak awal November 2017. Mantan wakil presiden Emmerson Mnangagwa akhirnya menggantikan posisi orang nomor satu di negara tersebut. AFP

Dia mencoblos di daerah Highfield, yang terletak di pinggiran ibu kota Harare. Sedangkan Mnangagwa, yang menjadi Presiden sementara menggantikan Mugabe, mencoblos di lokasi terpisah.

Pemilu ini menjadi pertaruhan bagi rakyat Zimbabwe untuk mengubah negara mereka dari berbasis 'orang kuat' menjadi berbasis sistem demokrasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini Zimbabwe mengalami hiperinflasi akibat mismanajemen pemerintah dan sanksi ekonomi dunia internasional. Pemerintah baru membutuhkan dukungan dunia internasioal untuk meminjamkan dana dan tenaga ahli untuk memperbaiki kondisi perekonomian.

“Pemilu ini, jika berlangsung bebas dan adil, akan memberikan kesempatan bagi Zimbabwe untuk membangun oposisi yang kuat di parlemen untuk pertama kalinya sejak 1987. Oposisi ini bahkan bisa menggantikan posisi partai Zanu-PF,” kata Heike Schmidt, seorang profesor bidang sejarah Afrika moderen di University of Reading di Inggris.

Schmidt mengaku melihat tindak kekerasan dan intimidasi tidak terlalu banyak mejelang pelaksanaan pencoblosan suara. “Sepertinya Presiden Mnangagwa percaya diri bakal memenangkan pemilu ini,” kata dia.

Menurut Mugabe, Zimbabwe belum menjadi negara bebas. Ini karena Mnangagwa, 75 tahun, Partai Zanu-PF dan kelompok tentara, masih menciptakan kondisi yang tidak bebas.

Baca: 

Ini Kronologi Kudeta Mugabe oleh Militer Zimbabwe

Zimbabwe Gelar Pemilu Pertama Sejak Presiden Mugabe Jatuh

“Selama ini saya menangis agar kita kembali ke konstitusi, ke asas legalitas, kepada kebebasan rakyat kita. Mereka belum bebas,” kata Mugabe. “Ini terjadi sejak tank-tank bergerak di berbagai penjuru negeri dan terjadinya pengambil-alihan oleh tentara,” kata dia.

Mugabe juga mendesak pemerintah untuk menghormati istrinya Grace dan tidak mengganggunya. “Mungkin mereka berpikir dengan menyerangnya mereka bisa menyerang saya. Jangan ganggu istri saya,” kata dia.

Sebaliknya, Mnangagwa menggunakan intervensi Mugabe ini untuk menyerang pesaingnya Nelson Chamisa, 40 tahun, dari Partai Gerakan Perubahan Demokratik. Mnangagwa menyebut Chamisa dan Mugabe telah membuat kesepakatan. “Jadi kita tidak bisa percaya ini untuk membangun kembali negara kita,” kata Mnangagwa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

15 menit lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Annisa Febiola.
Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.


Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

44 menit lalu

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang saat memimpin Kunjungan Kerja Reses, di Pekanbaru, Riau, Selasa (23/4/2024). Foto: Wilga/vel
Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.


Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

7 jam lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

22 jam lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.


Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo beradu panco dengan anaknya Kaesang Pangarep. youtube.com
Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.


Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

7 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) bertemu dengan CEO Apple Tim Cook (kanan) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Rabu, 17 April 2024. Sumber: ANTARA
Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

Budi Arie Setiadi mengatakan Tim Cook mengapresiasi hasil pemilu presiden Indonesia atas terpilihnya Prabowo.


Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

8 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

15 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.


Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

15 hari lalu

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (kanan) tersenyum saat memasuki kamar di Hotel Shangri-la tempat mereka akan bertemu, di Singapura 7 November 2015. REUTERS/Joseph Nair
Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan


Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

15 hari lalu

Seorang pria memeriksa surat suaranya di tempat pemungutan suara pada pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Hong-ji
Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

Partai oposisi utama Korea Selatan dan sekutu-sekutunya diperkirakan akan memenangkan mayoritas dalam pemilihan legislatif