TEMPO.CO, Jakarta - Seorang turis perempuan asal Amerika Serikat berusia 60 tahun, membuat panik orang-orang di Bandara Internasional Wina, Austria, dan menyebabkan bandara ditutup sementara, setelah petugas menemukan peluru meriam di kopernya saat pemeriksaan bagasi.
Dia bahkan mengaku mencuci peluru meriam tersebut di kamar hotelnya agar pakaiannya tidak kotor namun ia mengaku tidak khawatir jika amunisi meledak.
Baca: Polandia Kembali Tuntut Jerman Ganti Rugi Perang Dunia II
"Jadi saya tidak membuat koper saya kotor," ungkapnya kepada petugas bea cukai Austria yang tertegun, seperti dikutip dilansir dari Sputniknews, 12 Juli 2018.
Meriam antipesawat/antitank Flak 88 7,5 cm yang digunakan Nazi Jerman selama Perang Dunia II.[www.worldwarphotos.info]
Akibat ulah perempuan ini, kepanikan terjadi di Bandara Wina ketika dia meletakan peluru Perang Dunia II di depan petugas bea cukai Austria dan bertanya apakah "suvenir" itu bisa dibawa ke dalam pesawatnya.Perempuan ini mengaku ia menemukan peluru meriam saat mendaki di hutan.
Dikutip dari Deutsche Welle, pejabat Bandara Wina yang terkejut segera memanggil unit penjinak bom untuk membuang peluru berkaliber 7,5 cm untuk meriam Flak 88 yang digunakan sebagai anti-pesawat dan anti-tank. Insiden ini menyebabkan ruang keberangkatan bandara dan pemeriksaan koper ditutup selama 15 menit.
Tentara Jerman mengisi peluru meriam antipesawat/antitank Flak 88 7,5 cm selama Perang Dunia II.[www.worldwarphotos.info]
Alarm langsung berbunyi, memblokir seluruh ruang bagasi dan terminal yang berada di samping, sementara penjinak bom memindahkan amunisi yang dipakai oleh tentara Nazi Jerman untuk menghancurkan tank dan pesawat selama Perang Dunia II.
Baca: Bandara London Ditutup, Ada Bom Peninggalan Perang Dunia II
Polisi Wina mengatakan tidak ada penumpang yang terancam atau terluka. Sementara turis pembawa peluru dilaporkan ke jaksa karena kelalaian dan didenda sebesar 4.000 euro atau Rp 67 juta Rupiah.
SPUTNIK NEWS | DEUTSCHE WELLE | MUH.BASKHORO W.D.