TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan senjata Cina, Poly Technologies Inc, telah memamerkan senjata laser yang dikembangkan untuk menembak jatuh drone pada pameran pertahanan yang diadakan di Asia Tengah. Lebih dari 400 perusahaan dari 55 negara berpartisipasi dalam KADEX, salah satu pameran persenjataan paling berpengaruh di kawasan Asia Tengah.
Dalam pameran International Exhibition of Weapons Systems and Military Equipment pekan lalu di Kazakhstan, produsen senjata terbesar milik negara Cina, China Poly Group, yang mewakili kontraktor pertahanan negara dalam penjualan senjata internasional, memamerkan senjata laser mutakhir yang disebut Silent Hunter yang bisa digunakan oleh polisi untuk kontra-terorisme atau militer untuk pertahanan udara.
Baca: Militer Cina Kembangkan Sistem Senjata Laser, seperti Apa?
Dalam model tiruan yang dipamerkan, senjata ini mampu mengarahkan sinar laser ke pesawat tak berawak yang terbang sekitar 300 hingga 900 meter dan langsung menenggelamkannya.
Senjata laser ini mampu mencegat target dengan ketinggian rendah, kecepatan rendah, ukuran kecil seperti drone, dan memiliki kekuatan kemampuan anti-jamming yang kuat dan akurasi yang tinggi, seperti dilansir dari Asia Times, 30 Mei 2018.
Pengembangnya mengatakan bahwa drone dengan muatan yang terus bertambah menjadi lebih mudah diperoleh dan dapat digunakan untuk meluncurkan serangan teror, sehingga polisi di seluruh dunia membutuhkan alat seperti Silent Hunter untuk mencegat atau menjatuhkan drone.
Baca: Lockheed Martin Kembangkan Senjata Laser Penghancur Drone
Mereka mengklaim senjata laser portabel juga dapat digunakan sebagai senjata taktis untuk pertahanan udara, baik pada target bergerak atau yang ada di kapal angkatan laut.
Senjata laser ini adalah fokus pengembangan senjata masa depan Tentara Pembebasan Rakyat Cina, yang akan memainkan peran penting, terutama dalam pertahanan anti-rudal, anti-satelit dan udara.