TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Singapura tegas mengecam peledakan bom di tiga gereja di Surabaya yang disebut sebagai serangan keji. Singapura menyatakan duka sedalam-dalamnya kepada keluarga korbant peledakan bom seraya berharap para korban terluka segera pulih.
Baca: Bom di Surabaya: Satpam Larang Perempuan Itu Masuk, lalu...
"Serangan keji telah menghilangkan nyawa orang-orang tak berdosa dan melukai banyak orang. Singapura menyatakan duka sedalam-dalamnya kepada keluarga yang sedang berduka, dan berharap yang terluka segera sembuh," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Singapura seperti dikutip dari Channel News Asia, 13 Mei 2018.
Pagi tadi, 13 Mei 2018, bom diledakkan di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur dalam interval lima menit. Bom meledak pertama kali di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, kemudian Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno. Sudah 11 orang tewas dan 41 orang terluka. Belum diketahui siapa pelaku pengeboman ini.
Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Singapura di Jakarta kemudian mengimbau warga Singapura di Surabaya untuk memastikan keselamatan mereka.
Baca: Begini Kronologi Ledakan Bom di Surabaya
"Warga Singapura di Surabaya harus mengambil langkah perlu demi keselamatannya, memperhatikkan instruksi aparat setempat, dan memantau berita-berita daerah. Anda harus tetap membangun kontak dengan keluarga dan teman-teman sehingga mereka tahu anda aman," ujar pihak Kedutaan Singapura.
Kedutaan Singapura juga menyatakan akan terus memantau situasi dan tetap berhubungan dengan aparat berwenang Indonesia.