Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hadapi Cina, India Bangun Pangkalan Militer di Seychelles, Afrika

image-gnews
India membangun pangkalan militernya di Seychelles, negara kepulauan mungil di Afrika,
India membangun pangkalan militernya di Seychelles, negara kepulauan mungil di Afrika,
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -India membangun pangkalan militer di Seychelles, negara kepulauan yang mungil di kawasan Afrika, untuk menghadapi pengaruh Cina yang semakin besar di Samudera India.

Akhir Januari lalu, India dan Seychelles menandatangani kesepakatan yang direvisi mengenai pemberian jaminan izin kepada India untuk membangun pangkalan militernya di Pulau Assumption di wilayah kedaulatan Seychelles.

Baca: Ini 5 Rudal Andalan India untuk Hadapi Cina

Pulau Assumption berjarak sekitar 1650 kilometer arah timur dari daratan Afrika Timur.

Direktur Eksekutip Yayasan Maritim Nasional India, Gurpreet Khurana, kesepakatan India - Seychelles sebagai upaya mengamankan wilayah teritori negara.

"India punya kawasan utama di wilayah timur Samudera India dan kedua di wilayah Indo-Pasifik. Kami, India, berkepentingan untuk melindungi. Dengan Cina memasuki Samudera India, strategi kami juga meluas, dan ini satu-satunya cara agar India mampu melindungi dirinya," kata Kurana seperti dikutip dari CNN, 19 Februari 2018.

Kesepakatan India - Seychelles telah melewati proses panjang dengan sejumlah negosiasi diplomatik selama beberapa tahun lamannya.

India mengoperasikan satu kapal selam SSBN kelas Arihant dan satu lagi sedang dalam pembangunan. Kapal selam kelas Arihant memiliki panjang 110 meter dan mampu melaju hingga kecepatan 24 knot (44,4 km/jam). Arihant mampu membawa empat rudal balistik nuklir K4 yang mampu mencapai sasaran sejauh 3.500 km atau 12 rudal nuklir K15 yang mampu mencapai sasaran sejauh 750 km. zeenews.india.com

Baca: India dan Cina Setuju Akhiri Ketegangan di Perbatasan

Kemudian,Perdana Menteri India Narendra Modi berkunjung ke Seychelles pada Mei 2015. India juga menggelar patroli di sekitar perairan Seychelles sebagai bentuk kerja sama menjaga keamanan perairan kedua negara.

Tahun 2016, India mendirikan sistem radar pemantauan di negara itu untuk mendapat informasi dan melakukan analisa intelijen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

India bermaksud mengamankan jalur perdagangannya di Samudera India. India memiliki garis pantai sepanjang 7.500 kilometer dan berada di tengah-tengah Samudera India sehingga amat bergantung pada akses bebas dan terbuka untuk jalur perdagangannya.
Sekitar 40 juta barel minyak per hari atau setengah dari suplai minyak dunia dikirim melalui Samudera India, termasuk melewati selat Hormuz, Malaka dan Bab el-Mandeb.

Menurut Kementerian Pelayaran Laut India, sekitar 95 persen volume perdagangan dilakukan via Samudera India. Begitu juga 70 persen perdagangan negara itu berdasarkan nilai barang.

Baca: Versus Cina, India Upgrade Teknologi Senapan Serbu Pasukan

Tidak seluruh penduduk Seychelles mendukung kesepakatan ini. Sebanyak 50 warga Syechelles menggelar protes atas kesepakatan ini karena dilakukan tanpa transparansi dan kepedulian pada lingkungan.

Pemimpin aksi protes, Ralp Volcere, mengatakan kepada Seychelles News Agency bahwa negaranya tidak seharusnya terseret dalam konflik negara super power.

"Kami perlu tetap nonblok, berteman dengan semua, dari musuh sampai teman," kata Volcere.

Dari dalam negeri India, kesepakatan ini juga menuai kritik.

Mantan Kepala Angkatan Laut India, jenderal purnawiran Arun Prakash menyangkal pembangunan pangkalan militer di Seychelles. Menurutnya, yang dibangun adalah fasilitas militer,

"Bukan kebijakan kami membangun pangkalan militer di negara orang. Kami dulu dijajah selama beberapa abad, dan setelah kami bebas, kami tidak ingin melakukan hal sama di negara orang lain. Membangun pangkalan militer merupakan bentuk lain dari kolonialsme," kata Prakas tentang kesepakatan India dan Seychelles membangun pangkalan militer di negara itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

55 menit lalu

Chen Qing Chen. Doc. BWF.
Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.


7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

17 jam lalu

Kota bernuansa pink di Rajasthan, Jaipur, India. Unsplash.com/Dexter Fernandes
7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara


Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

19 jam lalu

Sebuah kapal berbendera Filipina (tengah) dihadang oleh kapal Penjaga Pantai Cina (kanan)dalam insiden yang mengakibatkan tabrakan antara kedua kapal, di perairan sengketa Laut Cina Selatan dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada 22 Oktober 2023. Penjaga Pantai Cina/Handout melalui REUTERS
Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air


Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

20 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.


75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

22 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.


Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius


Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ilustrasi bom molotov. shutterstock.com
Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email


EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

Pesawat Terbang otonom eVTOL EHang 216-S. livescience.com
EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.


Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Para pasangan pengantin berpose bersama dalam sesi foto prawedding di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Cina timur, 19 Mei 2020. Di antara pasangan itu terdapat beberapa pekerja medis yang menunda pernikahan mereka. (Xinhua/Ji Chunpeng)
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.


Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

3 hari lalu

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak. Foto: Canva
Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.