TEMPO.CO, Jakarta - Turki mengusulkan kepada Amerika Serikat menarik pasukannya di kawasan Kurdi YPG di Sungai Eufrat, Suriah, selanjutnya membentuk pasukan gabungan Turki-Amerika Serikat di Manbij.
Usulan tersebut disampaikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ketika menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson di Istana Presiden, Ankara, Kamis, 15 Februari 2018, sebagaimana ditulis kantor berita Reuters.
Baca: Amerika Serikat Desak Turki Fokus Perang Melawan ISIS
Presiden Turki, Tayyip Erdogan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson di Ankara, Turki, 15 Februari 2018. REUTERS
Pejabat Turki yang menolak disebutkan identitasnya sebab informasi yang disampaikan bukan untuk konsumsi publik, mengatakan, Amerika Serikat mempertimbangkan usulan tersebut.
"Usulan yang disampaikan langsung kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson selama lawatan dua hari, Kamis-Jumat, ke Turki," ujar sumber seperti dikutip Middle East Monitor, Jumat, 16 Februari 2018.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan kepada wartawan, "Pembicaraan antara Tilleson dengan Erdogan produktif dan terbuka guna meningkatkan kerjasama kedua negara."Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson. REUTERS/Francois Lenoir
Turki melancarkan serangan udara dan darat bulan lalu di Afrin, utara Suriah, guna menumpas kelompok perlawanan Kudi YPG dukungan Amerika Serikat.
Baca: Demi Kurdi, Pasukan Amerika Serikat vs Turki Perang di Suriah
Tillerson yang tiba di Turki pada Kamis untuk kunjungan resmi dua hari itu mengatakan, lawatan ini sengaja dilakukan karena ada ketidaknyamanan dengan sekutunya terkait soal isu dukungan Amerika Serikat terhadap milisi Kurdi YPG di Suriah. "Milisi Kurdi YPG di Suriah dimasukkan ke dalam daftar teroris oleh Turki," tulis Middle East Monitor.